Kamis, 13 Desember 2012

Tanggul Antara Kali Adem dan Kali Asin Jebol, 500 Rumah Terendam Banjir



Jakarta-TANGGUL yang menahan air antara Kali Adem dan Kali Asin di Muara Angke, Kecamatan Penjaringan, Kota Administrasi Jakarta Utara, jebol. Hampir 500 rumah di Muara Angke, terendam banjir.
Lurah Pluit, Tahta Yujang mengatakan, jebolnya tanggul pada perbatasan dua kali itu mengakibatkan 23 RT yang terletak di dua RW, yakni RW 01 dan RW 11 terendam air dengan ketinggian bervariasi.
Namun menurut Tahta, ketinggian air yang ada tidak mengancam keselamatan warga sehingga tidak perlu dilakukan evakuasi. Pasalnya, ketinggian genangan air ini masih tergolong rendah sehingga tidak memerlukan upaya evakuasi warga.

"Aktivitas masih berjalan normal. Tak ada korban juga, jadi kami rasa tak perlu dilakukan evakuasi," ujar Tahta, kepada wartawan, Kamis (13/12)..
 Menurut Tahya, sampai saat ini upaya perbaikan tanggul jebol itu masih ditangani dengan melakukan sejumlah perbaikan. Puluhan petugas juga sudah dikirimkan untuk membetulkan dan membendung tanggul yang jebol dengan karung pasir.

"Kami juga kerahkan petugas puskesmas untuk siaga. Tadi ada warga yang luka luka akibat tanggul jebol ini," ujar Tahta. Informasi yang dihimpun, puluhan petugas masih sibuk membetulkan tanggul yang jebol. Beberapa juga tengah sibuk mengamankan barang miliknya.

Namun, meski pemukimannya tergenang, warga tetap memilih bertahan di rumahnya masing-masing demi mengamankan barang-barang berharga miliknya. Sedangkan sebagian warga lainnya, terlihat sibuk membersihkan air yang menggenangi rumahnya.

Selain itu, sejumlah warga juga terlihat bergotong-royong membangun kembali tanggul yang jebol menggunakan puluhan karung pasir yang disusun menutupi lubang tanggul setinggi tiga meter.


Mengenai adanya korban hanyut, sambung Tahta, kedua warga yang menjadi korban hanyut telah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Pluit. "Betul, tadi ada dua warga yang hanyut dan terluka di bagian kaki. Mungkin karena menginjak beling, tapi sudah diobati di puskesmas" tandasnya.

Dodi (55) salah satu korban tanggul jebol mengatakan, peristiwa jebolnya tanggul itu terjadi sekitar pukul 09.00. Awalnya, Dodi pun tidak menyangka jika jebolnya tanggul itu membuat rumah yang ditinggalinya ikut roboh dan hancur. Alhasil, ia dan istrinya, Purwati (54) yang saat itu berada di dalam rumah sempat hanyut terbawa arus hingga ke Kali Asin. "Sekitar jam 10.00 saya masih melihat tanggul jebol. Tapi tak lama kemudian, rumah saya juga ikut roboh sehingga saya yang saat itu berada di dalam rumah sempat hanyut sejauh 10 meter tepat di bawah jembatan," ujar Dodi, Kamis (13/12).

( Amin Hidayat )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar