Senin, 14 Januari 2013

Cegah Tawuran, Walikota Kunjungi Sekolah


Jakarta-Walikota Jakarta Utara yang diwakili oleh Sekretaris Kota, Tri Kurniadi bertindak sebagai Pembinaa Upacara dalam kegiatan Upacara yang dilaksanakan di SMAN 72,  Jalan Tabah Kompleks Kodamar, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Kota Administrasi Jakarta Utara, Senin ( 14 Januari 2013 ).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Forum Komunikasi Unsur Pimpinan Kota (FKUPK), Asisten Kesmas H. Toni Sukanda, Camat Kelapa Gading Juvan R. Tampubolon, Lurah Kelapa Gading Barat Ade Himawan, Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Andre Kurnarso, Sekretaris Dewan Pendidikan Jakarta Utara Fadjar Sudarso, Kepala Sekolah SMAN 72 Jakarta Heriyanto, berserta guru dan siswa.

Dalam pesannya, Tri Kurniadi, menuturkan mempunyai maksud untuk mengingatkan serta turut memberikan pembinaan kepada para siswa di sekolah.

Diakui oleh Tri Kurniadi,  bahwa di setiap sekolah mempunyai guru yang terus melakukan pembina, tetapi tentu saja setiap orang tentu sering lupa, untuk itu kami hadir ke sekolah, sehingga diharapkan para siswa dapat menjauhi sikap negatif, seperti tawuran pelajar maupun aksi iseng pelajar dengan mencoret-coret tembok mengunakkan pilok.

Saya tahu bahwa siswa di sekolah ini, adalah para siswanya baik dan tidak melakukan hal tersebut. Untuk ini kami berharap agar para siswa SMAN 72 Jakarta dapat menjadi  agen informan guna menyampaikan pesan positif, baik kepada siswa lain maupun kepada lingkungan sekitar, harap Walikota.

Dalam kesempatan itu, Kasudin Dikmen, Andre Kunarso, meminta kepada para kepala sekolah untuk terus mengawasi perilaku para siswanya, kalau ada yang – aneh – aneh untuk segera memanggilnya, mengapa bisa begitu, sehingga akan cepat terdeteksi apabila melakukan hal – hal negatif.

"Kami mendukung apa yang diprogram oleh pemerintah Jakarta Utara, yang terkait dalam pembinaan siswa, yang turut memberikan pesan moral kepada siswa, “ tambah Fadjar Sudarso.

Ditambahkan Kepala Sekolah SMAN 72 Jakarta, Heriyanto, menjelaskan, di sekolahnya saat ini jumlah siswa ada 800 siswa, dan setiap Jum’at sudah sejak lama menggunakan pakaian Betawi. Penggunaan baju Betawi tersebut untuk menanamkan cinta pada daerah dimana kita tinggal.

( Amin Hidayat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar