Rabu, 13 Maret 2013

Ir.M.Ali Patta, Mampu Melewati Tantangan


SEBERAPA sulitnya perjalanan pengabdian itu, asal berani menghadapi resikonya pasti mampu melewati semua berbagai tantangan.

“Intinya kerja keras disertai kesabaran dan rasa tawakal semua itu pasti bisa dilalui dengan baik,” tutur Kasudin Perumahan dan Gedung Kota Jakarta Utara, Muhammad Ali Patta, kepada TintaMerahNews.Com, saat mengisahkan tentang perjalanan kariernya sebagai seorang abdi negara.

Menurut pria berkelahiran di Kota Takalar, 27 Agustus 1961 ini, menjalani kariernya seperti air mengalir. Dalam perjalanan itu banyak rintangan yang harus dihadapi. Namun, kondisi suka maupun duka selalu menyertai perjalanan kariernya.

Sejak lulus sekolah dasar (SD) Tahun 1968, serta tamat SMA Negeri 2 Kota Makassar (1980), kemudian pemilik panggilan Ali Patta melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu menjadi seorang sarjana.

Keinginan yang gigih untuk mencapai cita-citanya itu mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya. Ayahnya H.R.Patta Serang, merupakan keturunan ke V (lima) Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro Ningrat Yogyakarta, sekaligus menjadi pengusaha hasil laut yang sukses.

Ibunda Hj. Bollo Daeng Sunggu juga merupakan putri seorang Bangsawang di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. “Sebenarnya waktu itu Ibu saya kurang menyetujui saya kuliah di Pulau Jawa karena di Makassar juga banyak perguruan tinggi. Tapi ayah saya sangat bijaksana tidak mau memaksakan kehendak akhirnya diperbolehkan melanjutkan study diperguruan tinggi dimanapun,” ungkap alumni Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta (1988).

Ali Patta setelah berhasil meraih gelar insinyur (S1 Teknik Sipil), kemudian pada tahun 1988, mempersunting seorang gadis kelahiran 1968, asal Kuningan, Jawab Barat, bernama Aan Sukaesih. Hasil perkawinannya itu, Ir.Ali Patta dikaruniai sepasang putra dan putri.

Seiring waktu terus berjalan, Ir. Ali Patta mendapat tawaran untuk dipekerjakan diperusahaan swasta di Jayapura, Irian Jaya. Berkat loyalitasnya yang tinggi, Ali Patta dipercaya untuk menduduki posisi penting di perusahaan tempatnya bekerja.

Setelah dua tahun menjadi sarjana teknik, pemilik hobi olahraga menggayuh sepeda itu pada tahun 1992, ikut mendaftar test pegawai yang digelar Departemen Pekerjaan Umum (PU) Jayapura, Irian Jaya.

Lagi-lagi keberuntungan itu dipihaknya, hingga dinyatakan sebagai lulusan terbaik dari puluhan ribu peserta diwilayah Provinsi Irian Jaya. “Bagi saya semua itu adalah cambuk untuk menambah semangat agar bisa menyelesaikan pekerjaan dengan penuh rasa tanggung jawab,” ungkap Ali Patta, kepada TintaMerahNews.Com, saat ditemui diruang kerjanya.

Menurutnya, kejujuran serta rasa tanggung jawab merupakan konsekwensi untuk menjalankan sebuah pekerjaan. “Agar lebih profesional saya terus mengikuti semua kegiatan seperti khursus maupun diklat yang diselenggarakan Depertemen PU, baik secara struktural maupun fungsional,” tambah pria yang murah senyum ini.

Berbekal pengalaman yang telah dikenyam selama kuliah di UII Yogyakarta, serta mengadopsi dari berbagai pengetahuan umum membuat Ali Patta memiliki etos kerja yang tinggi untuk diterapkan di Departemen Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Irian Jaya.

Selama mengabdi sejak 1992 sampai 1999, loyalitas kerja yang tinggi membuat sejumlah jabatan penting di Departemen PU mampu dilakoni Ali Patta.

Diantaranya pernah menjabat sebagai Asisten Operasi dan Pelaksana Proyek, Asisten Pengawasan Proyek, Koordinator Pengawasan Lapangan, Pemimpin Bagian Proyek jalan dan Pekerjaan Departemen PU.

Bahkan pada Tahun 1992 sampai 1994, Ali Patta menjadi dosen dari beberapa mata kuliah di Fakultas Teknik Akademi Teknik Jaya Pura (sekarang Sekolah Tinggi Teknik Jayapura (STTJ).                                                                           

Ditengah kariernya terus menggeliat (1994) itu, Ali Patta harus kehilangan kedua orang tuanya meninggal dunia. Bahkan kepergian Ayahnya H.R.Patta Serang, dan Ibunda Hj.Bollo Daeng Sunggu, telah membuatnya berkabung selama 18 tahun. “Saat itu perasaan saya sangat hancur dan terpukul karena kedua orang tua yang sangat saya cintai telah pergi untuk selamanya,” ungkap Ali Patta.

Kemudian Ali Patta mulai bangkit dari kondisi berkabungnya selama belasan tahun itu. Segudang pengalamannya selama mengabdi di Irian Jaya, Ali Patta mencoba mengapresiasikan karyanya di Ibukota Jakarta. Tepatnya, ditahun 2000 mengawali kariernya menjadi staf Bintek Kantor Wilayah Depertemen Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.

Pada tahun berikutnya, Ir.Ali Patta diperbantukan di Set.Balitbang Departemen Kingbangwil (pecahan Dep.PU), sampai akhirnya menjadi Staf Dinas Tata bangunan Provinsi DKI Jakarta (2001).

Seiring berjalannya waktu, karier Ali Patta terus bergeser menjadi Staf Kantor Tata Bangunan dan Gedung di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

Kendati harus menghadapi tantangan yang lebih berat untuk bekerja di sebuah pulau, namun pengabdian itu harus tetap dijalannya selama tiga tahun. Pada tahun 2005, Ali Patta kembali dimutasi menjadi Kepala Seksi Bangunan Pemerintah di Kantor Tata Bagunan dan Gedung (KTBG) Jakarta Barat.

Setelah mampu mengemban amanat itu selama dua tahun, kemudian Ali Patta ditarik lagi untuk menjabat sebagai Ka.Sub.Bidang Penata Arsistektur dan RTL Bintek KTBG Provinsi DKI Jakarta.

Ketika Dinas Perumahan mengalami pemangkasan birokrasi akhirnya digabung dengan Tata Bangunan, menjadi Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta, 2009 sampai 2010 Ali Patta dipercaya menjadi Kepala Seksi Pengendalian Pembangunan dan Perawatan Bangunan Gedung Pemda Jakarta Timur.

Menjelang akhir Agustus 2010, dengan posisi jabatan yang sama Ali Patta dimutasi di Sudin Perumahan dan Gedung Kota Jakarta Utara. Kesibukannya menjadi seorang kepala seksi terus bertambah, karena pada tahun penyerapan anggaran 2011 dipercaya menjadi ketua lelang. Ditengah kesibukannya itu, bahkan Ali Patta masih mampu menyelesaikan kuliahnya yang sempat tertunda untuk meraih gelar S2.

Awal Tahun 2012, Ali Patta berhasil meraih gelar Master Managemen (MM) jurusan SDM di STIE IPWIJA. Berkat perjuangannya yang gigih dengan kerja keras itu, membuat Ali Patta dipercaya menjadi Kepala Sudin Perumahan dan Gedung Pemkot Jakarta Utara, sampai sekarang.

Namun demikian, jabatan maupun pangkat itu tidak mambuatnya sombong. “Jabatan apapun itu semua adalah titipan Tuhan, jadi kita harus bersyukur, pelihara dan menjaganya agar yang menitipkan jabatan itu tidak murka terhadap kita,” ungkap Ali Patta.

Sumber : Tintamerahnews.com

1 komentar: