Dalam sambutannya, Zulkifli Hasan, menyatakan Bangsa
Indonesia bersyukur dianugerahi sumber daya hutan yang kaya akan keanekaragaman
hayati, dan oleh karena itu wajib disyukuri sebagai amanah dari Allah SWT untuk
diurus, dilindungi, di kelola, dimanfaatkan serta direboisasi bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat, baik sekarang dan generasi yang akan datang.
Oleh karena itu, masih kata Zulkifli Hasan, sebagai amanah
yang harus diemban oleh Negara, Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 16
Maret 1983 membentuk Departemen Kehutanan yang saat ini menjadi Kementerian
Kehutanan, dan tanggal 16 Maret disyukuri sebagai lahirnya lahirnya Hari Bakti
Rimbawan yang diperingati setiap tahun.
Sekarang pada tahun 2013, masih kata Zulkifli, Jhari Bakti
Rimbawan sudah berusia 30 tahun dan para rimbawan melalui berbagai perannya
telah memberikan sumbangan dan bakti dalam Pembangunan Nasional di manapun
mereka berada. Pada kesempatan ini, saya
ingin mengucapkan terima kasih kepada para rimbawan yang selama ini telah
mencurahkan tenaga maupun pikiran, dengan semangat dan displin yang tinggi
dalam melaksanakan tugas di bidang kehutanan.
“Semoga pengabdian dan perjuangan para rimbawan diterima
sebagai ibadah dalam menjalankan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa,”ujar Zulkifli,
yang diaminkan para peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut. .
Peringatan Hari Bakti
Rimbawan pada setiap tahun, Lebuh jauh Zulkifli, hendaknya menjadi m,omentum
yang penting dan strategis bagi upaya pembinaan rimbawan, khususnya dalam
peningkatan profesionalisme, displin, moral, kesejahteraan dan jiwa korsa,
sehingga memiliki kesiapan dan kesiagaan dalam menghadapi berbagai tantangan
tugas. Jadikan peringatan ini sebagai wahana kontemplasi untuk mengukur
sejauhmana upaya yang telah dilaksanakan dan hasil yang dicapai, guna mewujudkan
pengelolaan hutan lestari dan masyarakat sejahtera sebagaimana yang diamanatkan
oleh Undang-Undang No.41 Tahun 1999.
Sesuai dengan tema Hari Bakti Rimbawan ke-30 yaitu,
“Memperkokoh Jiwa Korsa Rimbawan dalam mewujudkan Pelayanan Prima”, para
rimbawan yang bekerja di birokrasi dituntut untuk melakukan pelayanan
prima.Pelayanan prima kepada masyarakat diwujudkan dan terus dilakukan agar
hutan sebagai sumber daya semakin memberikan dampak besar untuk pertumbuhan
ekonomi yang tentunya akan menyediakan lapangan kerja yang besar tanpa merusak
lingkungan hidup. Disini tentunya tidak cukup pelayanan prima tanpa diikuti
dengan perbaikan tata kelola birokrasi di pemerintah (good governance) dan di
LSM (good participation governance), sehingga masyarakat mendapatkan manfaat
kehadiran para rimbawan, tegas Zulkifli Hasan. .
Sementara itu Sharul
Effendi menuturkan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sangat memberikan
apresiasi dengan di adakannya penanaman pohon di sekitar waduk Papanggo,
sekaligus turut mengucapkan terima kasih
kepada para Rimbawan atas sumbangsihnya dalam mendukung pelaksanaan
pembangunan, khususnya mengenai kehutanan yang saat ini menjadi perhatian
Internasional dengan isu Global Warning.
Dalam hal ini, Gubernur juga akan meningkatkan kualitas
dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan meningkatkan perluasan serta
penataan RTH yang di prioritaskan pada pembangunan taman kota, taman interaktif
dan hutan kota sehingga lingkungan menjadi nyaman dan asri dan juga terbebas
dari polusi, terang Syahrul Effendi.
Seusai melaksanakan penanaman pohon secara simbolis
sebanyak 150 pohon, Menteri Kehutanan, Menteri PU, Deputi Gubernur DKI Jakarta,
Walikota Jakarta Utara, turut pula mengunjungi pelaksanaan pengobatan gratis
yang turut dilaksankan dalam kegaitan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar