Selasa, 09 April 2013

Wawalkot Ajak Guru Pembimbing Cegah Kenakalan Remaja

Wakil Walikota Tri Kurniadi memberikan sambutan
Jakarta -Untuk mencegah terjadinya tawuran, dan penggunaan Narkoba dikalangan pelajar, Bagian Pendidikan Mental dan Spritual (Dikmental ) Kota Administrasi Jakarta Utara, mengelar kegitan kordinasi para guru pembimbing dalam menangani angka kenakalan remaja (perkelahian) antar pelajar di tingkat Kota Administrasi Jakarta Utara, di Ruang Bahari Lantai 14, Kantor Walikota Jakarta Utara, Selasa (09 April 2013).

Wakil Walikota Jakarta Utara Tri Kurniadi meminta kepada guru pengajar untuk mengingatkan dan mengajak para siswa agar menghindari kenakalan remaja, dengan begitu siswa juga dapat memberikan sosialisasi kepada teman-temannya untuk menjauhi kenakalan remaja.

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini, terang Mumu Mustahid, Kepala Dikmental  Jakarta Utara menjelaskan kegiatan ini adalah untuk mewujudkan anak bangsa yang bebas narkoba, serta memberikan pemahaman kepada kaum muda tentang sangsi hukum yang berkaitan dengan kenakalan remaja.

Sementara itu Sukasto, SH, Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok, dalam paparan berkaitan dengan kenakalan remaja atau pelajar di tinjau dari segi hukum, menjelaskan faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja atau pelajar karena lemahnya Agama, kurangnya pengawasan orang tua  keluarga, ekonomi lemah, kurangnya pengawasan sekolah, lingkungan pergaulan di sekolah yang salah, lingkungan pergaulan di masyarakat yang salah, rendahnya tingkat pendidikan, globalisasi media informasi, dan lain-lain.

Bentuk-bentuk kenakalan remaja atau pelajar, seperti pelajar sekolah yang merokok, meminum minuman keras (beralkohol), bolos sekolah, melawanb orang tua atau yang lebih tua, melawan guru, melanggar ketentuan sekolah, dan lain-lain. Bentuk-bentuk kejahatan yakni main judi, mengkonsumsi Narkoba, berkelahi atau lawan tanding, tawuran atau merusak, mencuri, pelecahan seksual, meminta paksa uang atau barang milik teman (malak, notok, meras), dan lain-lain.

"Untuk itu hindari kejahatan sekarang masa depan ada ditanganmu", tambah Sukasto.

Kasat Binmas Polres Metro Jakarta Utara, AKP Sri, dalam paparannya tentang pola penanganan tawuran pelajar dalam rangka mewujudkan stabilitas keamanan, mengatakan  perkelahian pelajar adalah pertikaian yang terjadi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok yang hanya termasuk dalam kasus tindak pidana ringan dan pelanggaran, apabila tidak ditangani dengan segera dan cepat maka dapat mengakibatkan pertikaian berkembang besar, bahkan mengarah ke tawuran pelajar yang melibatkan beberapa kelompok atau sekolah bahkan masyrakat yang ada din sekitarnya.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tawuran, terangnya, karena sulitnya kendaraan umum yang menjadi transportasi, berkumpulnya pelajar dipinggir jalan sepulang sekolah, adanya anggapan bahwa menang tawiran dianggap sebagai jagoan dan jadi trend atau gaya, adanya campur tangan para alumni sekolah yang tak bertanggung jawab, pengaruh obat terlarang atau narkoba, serta selalu membawa senjata tajam dengan alasan membela diri.

Akibat dari tawuran, yakni hancur atau rusaknya sarana transportasi (bus, angkot, dan kereta api), hancurnya fasilitas umum, menimbulkan rasa takut atau kekhawatiran masyarakat, hancurnya masa depan bagi para pelajar sendiri dan harapan orang tua, dan dapat menggangu ketertiban umum.

Lalu siapa yang berperan menagani tawuran, ia kembali mernjelaskan, yakni pemerintah atau sekolah, masyarakat serta polri. Adapun upaya-upaya yang dilakukan Polres Metro Jakarta Utara dalam rangka mencegah terjadinya tawuran pelajar diantaranya, pelatihan polisi siswa di Gedung Judo Kelapa Gading dari tanggal 13 sampai 15 Febuari 2013 lalu, pelatihan polisi siswa di Polres Metro Jakarta Utara pada tanggal 8 Febuari 2013, pembuatan perpustakaan multimedia di Polsek Metro Penjaringan Jakarta Utara, dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Sekolah Darurat Kartini pada tanggal 26 November 2012 lalu.


( Amin Hidayat )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar