Gubernur menerima makanan khas Betawi dari Walikota Jakarta Utara |
Jakarta-Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi menghadiri Lebaran Betawi Tahun 2013 di Silang Monas Timur, Jakarta Pusat. Mengenakan pakaian adat Betawi berupa jas tertutup yang dipadankan dengan celana pantalon (ujung serong), Jokowi disambut atraksi barongsai dan pencak silat yang disertai pantun Betawi.
Jokowi yang hadir dalam Lebaran Betawi tersebut didampingi beberapa tokoh masyarakat Betawi kemudian disambut lagi dengan tarian selamat datang berupa Tari Jambing dan Zapin Bi Halal.
Tahun ini, Lebaran Betawi dimeriahkan berbagai penampilan budaya khas Betawi, seperti tarian, tanjidor, gambang kromong, keroncong Jakarta, wayang kulit Betawi, ondel-ondel, layar tancap, lenong Betawi, palang pintu, topeng, serta permainan tradisional Betawi. Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terpilih menjadi panitia pelaksana acara Lebaran Betawi kali ini.
Dalam suasana adat Betawi yang kental, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo memilih menggunakan dialek Betawi dalam sambutannya. Mantan Wali Kota Surakarta ini berharap momen Lebaran digunakan sebaik-baiknya untuk saling bersilaturahmi. Tidak hanya para pemuda yang mendatangi orang tua, namun juga sebaliknya. Begitu pula dengan para pejabat, untuk tidak hanya menunggu rakyat datang meminta maaf.
"Selalu redo, rame, rempug, silaturahim bukan cuma peraya yang mudaan yang datengin yang tuan. Tapi semua orang yang belum sempet dateng. Kalo peribahasa kate Betawi, kayak kuali ketemu bekep, buat pejabat DKI untuk ngedelengin dan menyerap kemauan masyarakat," ujar Jokowi di kawasan Monas, Minggu (1/9/2013).
Jokowi mengaku senang dapat bertatap muka langsung dengan warga DKI, terutama masyarakat dan tokoh Betawi, serta berbagai etnis yang ada di Jakarta.Jokowi mengaku senang dapat bertatap muka langsung dengan warga DKI, terutama masyarakat dan tokoh Betawi, serta berbagai etnis yang ada di Jakarta.
Selain itu juga, Jokowi berharap momen Lebaran Betawi ini menjadi pemersatu semua kalangan di DKI untuk bersama-sama mewujudkan dan membangun pondasi menuju Jakarta Baru. Dia juga menginginkan generasi muda Jakarta menjadikan perhelatan Lebaran Betawi sebagai ajang mempelajari serta merawat tradisi asli Betawi.
Para wali kota dan bupati di 5 wilayah DKI kemudian saling bersalaman sambil menyerahkan beberapa makanan khas Betawi, seperti dodol Betawi, asinan Betawi, dan lain-lain.
Jokowi yang hadir dalam Lebaran Betawi tersebut didampingi beberapa tokoh masyarakat Betawi kemudian disambut lagi dengan tarian selamat datang berupa Tari Jambing dan Zapin Bi Halal.
Tahun ini, Lebaran Betawi dimeriahkan berbagai penampilan budaya khas Betawi, seperti tarian, tanjidor, gambang kromong, keroncong Jakarta, wayang kulit Betawi, ondel-ondel, layar tancap, lenong Betawi, palang pintu, topeng, serta permainan tradisional Betawi. Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terpilih menjadi panitia pelaksana acara Lebaran Betawi kali ini.
Dalam suasana adat Betawi yang kental, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo memilih menggunakan dialek Betawi dalam sambutannya. Mantan Wali Kota Surakarta ini berharap momen Lebaran digunakan sebaik-baiknya untuk saling bersilaturahmi. Tidak hanya para pemuda yang mendatangi orang tua, namun juga sebaliknya. Begitu pula dengan para pejabat, untuk tidak hanya menunggu rakyat datang meminta maaf.
"Selalu redo, rame, rempug, silaturahim bukan cuma peraya yang mudaan yang datengin yang tuan. Tapi semua orang yang belum sempet dateng. Kalo peribahasa kate Betawi, kayak kuali ketemu bekep, buat pejabat DKI untuk ngedelengin dan menyerap kemauan masyarakat," ujar Jokowi di kawasan Monas, Minggu (1/9/2013).
Jokowi mengaku senang dapat bertatap muka langsung dengan warga DKI, terutama masyarakat dan tokoh Betawi, serta berbagai etnis yang ada di Jakarta.Jokowi mengaku senang dapat bertatap muka langsung dengan warga DKI, terutama masyarakat dan tokoh Betawi, serta berbagai etnis yang ada di Jakarta.
Selain itu juga, Jokowi berharap momen Lebaran Betawi ini menjadi pemersatu semua kalangan di DKI untuk bersama-sama mewujudkan dan membangun pondasi menuju Jakarta Baru. Dia juga menginginkan generasi muda Jakarta menjadikan perhelatan Lebaran Betawi sebagai ajang mempelajari serta merawat tradisi asli Betawi.
Para wali kota dan bupati di 5 wilayah DKI kemudian saling bersalaman sambil menyerahkan beberapa makanan khas Betawi, seperti dodol Betawi, asinan Betawi, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar