Jakarta-Dalam rangka mempererat tali silahturahmi dengan warga, seluruh lurah maupun camat, diwajibkan turun kebawah ( turba ) menyusuri satu RW diwilayah masing-masing setiap hari Jum’at .
“Ini adalah instruksi dari Pak Wali Kota yang diteruskan ke bawah. Pak Wali menyebutnya kegiatan turun ke bawah atau turba,”ungkap Sugiharjo Timbo, Lurah Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, saat ditemui di sela-sela kegiatan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB ), Minggu (20/10/2013).
Sugiharjo menjelaskan, kegiatan ‘turba’ ini juga dimaksudkan untuk mengkomunikasikan segala persoalan di masyarakat khususnya warga kelurahan Kelapa Gading Barat. Secara formal ‘turba’ ini dilakukan setiap hari Jumat. “Namun, teknisnya, menggali persoalan di masyarakat dilakukan setiap hari,” ungkapnya.
Lebih lanjut Sugiharjo Timbo menjelaskan, lurah bersama Babinkamtibmas, dan Babinsa, dituntut memahami setiap persoalan di masyarakat.
“Temuan-temuan itu nantinya dilaporkan ke Pak Wali Kota untuk kemudian dicarikan solusinya. Masalah itu diverifikasi, untuk diselesaikan ditingkat kelurahan, kecamatan, atau ditingkat kota,”kata mantan Lurah kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Seperti di RW 01, kata Suyono, selain mempererat komunikasi dengan warga, beberapa persoalan yang ditemukan dibidang lingkungan diantaranya, saluran / got pada umumnya kurang lancar, yang disebabakan tertutup deker rumah warga. Disamping itu juga, masih kurangnya lampung penerabgan jalan umum.
“Semua temuan tersebut telah kami laporkan kepada Pak Wali Kota Jakarta Utara,”kata Sugiharjo Timbo. Khususnya untuk permintaan lampu penerangan jalan umum, selain menyampaikan hal itu kepada Pak Walikota, saya juga mengusulkan kepada warga, agar hal itu dapat di siasati dengan menggunakan dana PPMK 2013 melalui bina fisik lingkungan.
“Ini adalah instruksi dari Pak Wali Kota yang diteruskan ke bawah. Pak Wali menyebutnya kegiatan turun ke bawah atau turba,”ungkap Sugiharjo Timbo, Lurah Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, saat ditemui di sela-sela kegiatan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB ), Minggu (20/10/2013).
Sugiharjo menjelaskan, kegiatan ‘turba’ ini juga dimaksudkan untuk mengkomunikasikan segala persoalan di masyarakat khususnya warga kelurahan Kelapa Gading Barat. Secara formal ‘turba’ ini dilakukan setiap hari Jumat. “Namun, teknisnya, menggali persoalan di masyarakat dilakukan setiap hari,” ungkapnya.
Lebih lanjut Sugiharjo Timbo menjelaskan, lurah bersama Babinkamtibmas, dan Babinsa, dituntut memahami setiap persoalan di masyarakat.
“Temuan-temuan itu nantinya dilaporkan ke Pak Wali Kota untuk kemudian dicarikan solusinya. Masalah itu diverifikasi, untuk diselesaikan ditingkat kelurahan, kecamatan, atau ditingkat kota,”kata mantan Lurah kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Seperti di RW 01, kata Suyono, selain mempererat komunikasi dengan warga, beberapa persoalan yang ditemukan dibidang lingkungan diantaranya, saluran / got pada umumnya kurang lancar, yang disebabakan tertutup deker rumah warga. Disamping itu juga, masih kurangnya lampung penerabgan jalan umum.
“Semua temuan tersebut telah kami laporkan kepada Pak Wali Kota Jakarta Utara,”kata Sugiharjo Timbo. Khususnya untuk permintaan lampu penerangan jalan umum, selain menyampaikan hal itu kepada Pak Walikota, saya juga mengusulkan kepada warga, agar hal itu dapat di siasati dengan menggunakan dana PPMK 2013 melalui bina fisik lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar