Senin, 18 November 2013

Penerapan Teknologi pada Anak-Anak




Jakarta-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menghadiri kegiatan World Robotic Olympiade 2013 di Ecovention Ecopark Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (16/11/2013). 

Dengan digelarnya kegiatan tersebut dapat menjadi ajang kreativitas bagi para peserta terutama para pelajar Indonesia untuk lebih kreatif dalam mencari sebuah solusi. Basuki menilai, masa depan dunia selalu berkaitan dengan teknologi, karena itu anak-anak bangsa harus disiapkan dan dikenalkan 
dengan teknologi. Terlebih selama ini metode pembelajaran yang berkembang di Indonesia ini lebih bersifat tekstual dan tertinggal dari negara-negara maju.

Oleh karena itu, kata Basuki, Pemerintah Provinsi DKI akan meninjau kembali kurikulum siswa sekolah. Peninjauan itu juga untuk melihat kembali belanja pendidikan yang belakangan ini diketahui tak sesuai sasaran, dan banyak yang tidak berguna. 

Basuki memberikan contoh, Denmark merupakan salah satu negara yang menerapkan satu jam pelajaran, selama 15 menit di antaranya untuk bermain bagi anak-anak. ”Anak-anak yang main di lapangan akan lebih berkembang dan cerdas dibandingkan dengan anak yang cuma baca terus,” katanya. 

Dubes Denmark Martin Hermann yang turut hadir bersama Basuki pun menjelaskan, sistem belajar di Denmark adalah learn and play, belajar dan bermain. ”Kreativitas anak didorong dengan selalu diberikan ruang bermain bagi mereka,” katanya. 

Materi-materi kreativitas ini akan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah. Dengan demikian, tak ada lagi guru yang hanya memberikan pelajaran formal. ”Cuma masalahnya, guru-guru kita masih banyak yang belum siap,” kata Basuki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar