Jakarta-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menghadiri kegiatan World
Robotic Olympiade 2013 di Ecovention Ecopark Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (16/11/2013).
Dengan digelarnya kegiatan tersebut dapat menjadi ajang kreativitas bagi
para peserta terutama para pelajar Indonesia untuk lebih kreatif dalam mencari
sebuah solusi. Basuki menilai, masa depan dunia selalu berkaitan dengan
teknologi, karena itu anak-anak bangsa harus disiapkan dan dikenalkan
dengan
teknologi. Terlebih selama ini metode pembelajaran yang berkembang di Indonesia
ini lebih bersifat tekstual dan tertinggal dari negara-negara maju.
Oleh karena itu, kata Basuki, Pemerintah Provinsi DKI akan meninjau kembali
kurikulum siswa sekolah. Peninjauan itu juga untuk melihat kembali belanja
pendidikan yang belakangan ini diketahui tak sesuai sasaran, dan banyak yang
tidak berguna.
Basuki memberikan contoh, Denmark merupakan salah satu negara yang
menerapkan satu jam pelajaran, selama 15 menit di antaranya untuk bermain bagi
anak-anak. ”Anak-anak yang main di lapangan akan lebih berkembang dan cerdas
dibandingkan dengan anak yang cuma baca terus,” katanya.
Dubes Denmark Martin Hermann yang turut hadir bersama Basuki pun
menjelaskan, sistem belajar di Denmark adalah learn and play, belajar
dan bermain. ”Kreativitas anak didorong dengan selalu diberikan ruang bermain
bagi mereka,” katanya.
Materi-materi kreativitas ini akan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah.
Dengan demikian, tak ada lagi guru yang hanya memberikan pelajaran formal.
”Cuma masalahnya, guru-guru kita masih banyak yang belum siap,” kata Basuki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar