Minggu, 24 November 2013

Tangkapan Nelayan di Cilincing Turun 75 Persen

Seorang nelayan cilincing diantara kapal-kapal
Jakarta-Selain nelayan di Kepulauan Seribu, angin muson barat juga berdampak pada penurunan hasil tangkapan nelayan di Cilincing, Jakarta Utara. Bahkan, penurunan yang dialami nelayan mencapai lebih dari 75 persen.

Akidi (47) nelayan warga RT 09/01, Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, mengaku pendapatannya sejak sepekan ini menurun drastis. Dari yang biasanya bisa membawa pulang ikan kembung hingga 200 kilogram, kini hanya bisa membawa pulang 25-30 kilogram.

"Sudah seminggu ini cuacanya buruk terus. Kalau melaut juga paling dapatnya cuma 25 kilogram saja," keluhnya, Jumat (22/11/2013).

Walaupun tangkapannya menurun, Akidi cukup tertolong dengan pasaran ikan kembung yang justru meningkat. Ikan yang biasanya dihargai Rp13-15 ribu per kilogram, kini mencapai Rp20-25ribu per kilogram, tergantung kualitas dan besar ikan.

Dengan kenaikan itu, dirinya sedikit merasa terbantu untuk menutup biaya operasional yang setiap melaut mencapai Rp 150 ribu. "Ya karena ikan sedikit harganya jadi naik. Lumayan masih bisa bawa pulang Rp 70 ribu, setelah dipotong modal awal," ujarnya.

Kepala Suku Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara, Lilik Litasari mengaku, pihaknya sudah memantau terjadinya penurunan tangkapan nelayan sejak sepekan ini. "Iya memang sejak sepekan ini tangkapan nelayan menurun. Hal ini karena cuaca buruk," ucapnya.

Lilik mengatakan akan terus memonitor perkembangan yang terjadi. Bila memang dibutuhkan, pihaknya akan meminta Bulog untuk menurunkan stok pangan sebesar 100 ton kepada nelayan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar