Atap SDN 05 Pademangan Barat yang ambrol |
Dalam peristiwa
tersebut tidak ada korban jiwa. Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 11.00. Akibat
tersebut Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) langsung dihentikan dan para siswa di evakuasi keluar
dari kelas.
Akibat ambrolnya
plafon itu, salah seorang siswa kelas IV, Wahyu Susanto,9, mengalami luka-luka
dikepalanya bonjol. Terang saja, atas kejadian itu Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) langsung dihentikan dan para siswa di evakuasi keluar dari kelas.
Kepala Seksi Sarana dan Prasana Sudin Dikdas Jakarta Utara, Saeful, mengatakan sebelum terjadinya plafon sekolahan ini ambruk, pihaknya pihaknya sudah mengusulkan untuk melakukan rehab terhadap sekolah tersebut. Namun, meski dua kali di usulkan hingga saat ini belum menerima anggaran untuk melaksanakan rehab.
"Jika tahun ini keluar akan kami rebah, dan jika tidak keluar kita tindak lanjuti pada 2014 nanti. SDN 05 Pagi Pademangan Barat, ini dibangun sejak tahun 1962 dengan luas lahan sekitar 850m2. Bangunan gedung sekolahan ini di renovasi terakhir dilakukan pada tahun 2008 lalu," ujarnya.
Diakui oleh Saeful memang sekolahan ini perlu secepatnya di rehab. Bahkan pada Minggu (17/11) lalu, sebelum atap di kelas IV ambrol pihaknya juga memperbaiki dan mengganti atap kelas V, yang rusak. Beruntung saat kejadian itu sekolah sedang libur sehingga tidak ada korban.
Salah seorang wali murid siswa kelas IV, Siti Salama (47 ) mengatakan,
dirinya ke sekolahan ini bermaksud ingin menjemput anaknya. Saat menunggu
itulah dia mengatahui adanya plafon di kelas tersebut ambrol.
“Anak saya Rahmat Putra (9), tiba-tiba keluar dari ruang kelas dan berlari
menghampiri saya sambil nangis histeris sambil berteriak-teriak temannya
tertimpa atap. Dia bilang Wahyu tertimpa atap kelas,” ujarnya.
Mendengar aduan itu, Siti langsung
bergegas menuju kelas dan melihat plafon bagian depan kelas dekat pintu masuk
rubuh. “Saat itu Wahyu berada di depan pintu, tertimpa plafon yang rubuh. Kami
bersama-sama guru langsung menolongnya,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar