Jakarta-Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) Pusat dan BNPB DKI Jakarta, menggelar latihan evakuasi bencana yang
dilakukan oleh Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC-PB) di Taman
Waduk Pluit, Kelurahan Pluit, Kecamatan
Penjaringan, Jakarta Utara , Minggu ( 08/12/2013) pagi sebagai antisipasi
terjadinya bencana banjir selama musim hujan 2013-2014.
Wakil Walikota, Tri Kurniadi, bertindak sebagai Inspektur Upacara menuturkan, kegiatan ini untuk
mengantisipasi dan memantapkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan
terjadinya bencana dengan dampak besar di wilayah tanah air pada umumnya dan
DKI Jakarta pada khususnya.
“Kegiatan Gelar SCR PB Wilayah
Barat ini dimaksudkan untuk mengukur dan mengkonsoldasikan kapasitas manajerial
dan teknis Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang dibantu oleh Pemerintah Pusat
melalui kementerian, TNI/POLRI, dan lembaga terkait lainnya dalam melakukan
penangana darurat bencana,”ujar Tri Kurniadi.
Sebagaimana kita ketahui bersama,
masih kata Tri Kurniadi, bahwa wilayah DKI Jakarta sebagai Ibukota negara kita
merupakan wilayah yang memiliki kondisi goegrafis, geologi, hidrologis dan
demografis yang rawan terhadap terjadinmya bencana dengan frekwensi yang cukup
tinggi, sehingga memerlukan penanganan yang sistematis, terpadu dan
terkoordinasi. Dengan kondisi alam yang demikian, wilayah ibukota dapat
dikatakan memiliki krentanan yang tinggi terhadap terjadinya bencana, antara
lain bencana hidrometeorologis yang disebabkan oleh fenomena penyimpangan
iklim/cuaca ekstrem.
Wilayah Jakarta, lanjut Tri
Kurniadi, tidak lepas dari bencana
banjir sejak awal Jakarta berdiri hingga kini. Dari catatan pemerintah kolonial
Belanda bahwa kawasan Batavia ( Jakarta ) merupakan kawasan yang sudah sejak lama
merupakan kawasan banjir.
Jakarta dialiri oleh 13 sungai
yang membela wilayah kota Jakarta. Selain itu ada sekitar 40 % wilayahnya
berada 1 sampai dengan 1,5 meter di bawah muka laut. Berdasarkan pengalaman Jakarta
mengalami benacan banjir besar yang terjadi di tahun 2002, 2007 dan Januari
2013, maka dari itu masih terdapat potensi banjir yang mengancam di 62 kawasan
rawan banjir.
Krentanan Jakarta menjadi semakin meningkat karena dari segi
kependudukan jumlah penduduk DKI Jakarta diproyeksikan pada tahun 2013 sebesar
10.187.595 jiwa dengan laju pertambahan penduduk 1,4 persen per tahun dan tingkat
kepadatan penduduknya sebesar 13.157 jiwa per km2.
Dengan demikian upaya mitigasi dan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana mutlak diperlukan dimana faktor kecepatan dan ketepatan dalam bertindak pada fase tanggap darurat bencana memegang peranaan yang sangat penting.
Dengan demikian upaya mitigasi dan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana mutlak diperlukan dimana faktor kecepatan dan ketepatan dalam bertindak pada fase tanggap darurat bencana memegang peranaan yang sangat penting.
Keberhasilan dalam pengurangan
resiko bencana, sangat ditentukan oleh kapabilitas deteksi dini (quick
response) dan upaya preventif serta budaya awareness
masyarakat. Kesadaran Pemerintah Daerah dan segenap masyarakat dalam membangun
kesiapsiagaan bencana mutlak diperlukan. Kesadaran ini, diharapkan akan menguatkan
fondasi kebijakan penanggulangan bencana yang memiliki 4 filosofi, yaitu
jauhkan bencana dari manusia, jauhkan manusia dari bencana, hidup harmonis, dan kearifan lokal, beber Tri Kurniadi.
Dalam kegiatan tersebut turut
hadir, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo ( Jokowi), sekretaris utama BNPB,
Fatul Hadi, serta tamu undangan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar