Jakarta-Memperingati Hari
Disabilitas Internasional, Suku Dinas (Sudin) Sosial Jakarta Utara mengajak
seribu penyandang disabilitas berekreasi ke Dufan. Kegiatan tersebut
dilaksanakan sebagai wujud perhatian Pemkot Jakarta Utara kepada penyandang
disabilitas di wilayahnya. Selain berekreasi, pemkot berjanji akan membuat
program khusus untuk penyandang disabilitas.
Sejak pukul 08.00
WIB, Selasa (3/12/2013), ribuan penyandang yang tinggal di pesisir Jakarta
sudah berkumpul di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Jalan Yos Sudarso, Tanjung
Priok. Mereka memulai kegiatan dengan olahraga ringan yang disambung dengan
senam pagi, joget caesar, joget jokowi, dan joget bang jali. Meski memiliki
keterbatasan fisik, namun seluruh peserta nampak semangat mengikuti gerakan
pembimbing mereka.
Ketua Persatuan
Tunanetra Indonesia (Pertuni) Jakarta Utara April Sar yang dipercaya
sebagai ketua panitia dalam kegiatan tersebut mengaku kecewa dengan pemikiran
masyarakat yang menganggap kaum difabel tidak bisa berbuat apa-apa.
Menurut dia, meski
dibatasi dengan kekurangan fisik, kaum difabel tidak kalah hebat dari
orang-orang normal lainnya.
”Banyak yang bilang
penyandang disabilitas itu cacat, padahal cacat itu artinya tidak terpakai.
Mulai hari ini di Jakarta Utara tidak ada orang cacat,” tegasnya.
Melalui kegiatan yang
dilaksanakan bekerjasama dengan beberapa perusahaan besar di Jakarta Utara,dia
berharap, masyarakat Jakarta Utara merubah pemikiran mereka mengenai penyandang
disabilitas. April optimis, dia bersama penyandang disabilitas lainnya bisa
ikut berpartisipasi memajukan Jakarta Utara.
Berkaitan dengan
kegiatan tersebut, Kepala Sudin Sosial Jakarta Utara, Ika Lestari Aji
menjelaskan, selain berekreasi, Pemkot Jakarta Utara juga memberikan sejumlah
bantuan kepada para penyandang disabilitas. Dari data yang dimiliki sudin, saat
ini jumlah penyandang disabilitas di Jakarta Utara sudah lebih dari 2 ribu
orang. Mereka semua dibina Sekolah Luar Biasa (SLB) dan lembaga pendidikan
khusus lainnya.
”Ada 6 SLB di Jakarta
Utara, hari ini kita ajak mereka jalan-jalan dan mengikuti rangkaian kegiatan
di Dufan. Kita juga berikan bantuan berupa kursi roda, komputer, handphone,
alat bantu dengar, dan tongkat,” jelasnya.
Ika menambahkan,
mulai 2014, intansinya akan membuat program-program baru untuk penyandang
disabilitas. Berkoordinasi dengan lembaga-lembaga pendidikan khusus, intansinya
akan melakukan riset untuk menentukan program yang dibutuhkan dan cocok
diterapkan untuk penyandang disabilitas.
Sementara itu, Plt
Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono menerangkan, sejauh ini fasilitas umum
khusus untuk penyandang disbilitas di wilayahnya sudah cukup memadai. Mulai
dari fasilitas umum di tempat-tempat umum sampai di intansi-intansi pemerintah.
Bahkan, dia mengatakan, lembaganya sudah mengintruksikan seluruh pengelola
gedung di Jakarta Utara menyediakan fasilitas khusus untuk penyandang
disabilitas.
”Mulai dari saat
membuat IMB sudah kami wajibkan untuk membuat fasilitas bagi kaum difabel.
Sekarang ini, selain gedung-gedung tua, semua gedung di Jakarta Utara sudah
dilengkapi fasilitas untuk kaum difabel,” bebernya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar