Jumat, 24 Januari 2014

Akses Jalan Harus Diperbaiki


Andri Kunarso
Jakarta-Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Menangah (Dikmen) meminta instansi yang berkewajiban memperbaiki infrastruktur jalan dan saluran air dapat segera memperbaki akses jalan ke sekolah-sekolah di wilayahnya.
Langkah ini perlu dilakukan agar kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak terganggu saat hujan maupun banjir. Data yang dimiliki sudin menyebutkan hanya 10 persen dari 154 SMK dan SMA di pesisir Jakarta yang berada di wilayah rawan banjir.
Menurut Kepala Sudin Dikmen Jakarta Utara, Andri Kunarso meminta Sudin Pekerjaan Umum (PU) Tata Air dan Sudin PU Jalan membenahi saluran air dan jalan yang mengarah ke sekolah-sekolah di Jakarta Utara. 
Sebab, meski 90 persen SMA dan SMK di wilayahnya tidak terdampak banjir, para pengjar dan para siswa tida bisa masuk lantaran jalan menuju sekolah mereka terendam banjir.
”Seperti Jalan ke SMA 92 dan SMA 80, kalau hanya semata kaki mungkin anak-anak masih bisa terobos. Kalau lebih tinggi kan tidak mungkin,” kata di SMKN 55, Pademangan, Jumat (24/01/2014) .
Selain itu, dia juga meminta sudin PU Tata Air dan Sudin PU Jalan juga dapat bergerak cepat. Mengingat sebagian besar wilayah Jakarta Utara merupakan wilayah rawan banjir. Tak hanya itu, kebutuhan siswa kelas XII pun harus dipenuhi. Menjelang pelaksanaan ujian nasional seharusnya mereka mendapat bimbingan lebih intens dari hari-hari biasanya. Akibat banjir. Konsentrasi mereka terbagi.
Dari data yang berhasil dihimpun petugas di lapangan, tak kurang dari 24 SMA dan SMK di Jakarta Utara terganggu aktifitasnya lantaran akses jalan ke arah sekolah tersebut tidak bisa dilalui siswa maupun guru. 
Banjir setinggi 50 Cm – 90 Cm yang menggenangi akses jalan memaksa siswa untuk belajar di rumah. Kondisi paling parah terjadi di Kecamatan Penjaringan dan Kecamatan Cilincing, ungkap Andri Kunarso.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar