Andri Kunarso |
Langkah
ini perlu dilakukan agar kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak terganggu saat
hujan maupun banjir. Data yang dimiliki sudin menyebutkan hanya 10 persen dari
154 SMK dan SMA di pesisir Jakarta yang berada di wilayah rawan banjir.
Menurut Kepala
Sudin Dikmen Jakarta Utara, Andri Kunarso meminta Sudin Pekerjaan Umum (PU) Tata
Air dan Sudin PU Jalan membenahi saluran air dan jalan yang mengarah ke
sekolah-sekolah di Jakarta Utara.
Sebab,
meski 90 persen SMA dan SMK di wilayahnya tidak terdampak banjir, para pengjar
dan para siswa tida bisa masuk lantaran jalan menuju sekolah mereka terendam
banjir.
”Seperti
Jalan ke SMA 92 dan SMA 80, kalau hanya semata kaki mungkin anak-anak masih
bisa terobos. Kalau lebih tinggi kan tidak mungkin,” kata di SMKN 55, Pademangan, Jumat (24/01/2014) .
Selain
itu, dia juga meminta sudin PU Tata Air dan Sudin PU Jalan juga dapat bergerak
cepat. Mengingat sebagian besar wilayah Jakarta Utara merupakan wilayah rawan
banjir. Tak hanya itu, kebutuhan siswa kelas XII pun harus dipenuhi. Menjelang
pelaksanaan ujian nasional seharusnya mereka mendapat bimbingan lebih intens
dari hari-hari biasanya. Akibat banjir. Konsentrasi mereka terbagi.
Dari
data yang berhasil dihimpun petugas di lapangan, tak kurang dari 24 SMA dan SMK
di Jakarta Utara terganggu aktifitasnya lantaran akses jalan ke arah sekolah
tersebut tidak bisa dilalui siswa maupun guru.
Banjir setinggi 50 Cm – 90 Cm
yang menggenangi akses jalan memaksa siswa untuk belajar di rumah. Kondisi
paling parah terjadi di Kecamatan Penjaringan dan Kecamatan Cilincing, ungkap
Andri Kunarso.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar