Dispendik Imbau Siswa Belajar di Rumah

Jakarta-Banjir di Jakarta Utara mengakibatkan kegiatan belajar mengajar ( KBM ) tergangu.Beberapa gedung sekolah menjadi tempat pengungsian. Selain itu, akses ke sejumlah sekolah juga terendam sehingga menyulitkan guru dan pelajar datang ke sekolah.

Dari data yang berhasil dikumpulkan, sebanyak 52  gedung sekolah baik swasta maupun negeri dari tingkat SD, SMP  dan SMA di wilayah Jakarta Utara ikut terendam banjir.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Utara, Andri Kunarso mengatakan, bencana tersebut terjadi sejak Jumat. Pihak sekolah terpaksa meliburkan siswanya. Dispendik (Suku Dinas Pendidikan Menengah dan Suku Dinas Pendidikan Dasar ) Jakarta Utara mencatat, sampai Senin (20/01/2014), ada 4 gedung sekolah ikut terendam banjir. 

“Kegiatan belajar mengajar disekolah ditiadakan. Siswa diminta belajar di rumah dan yang mengontrol adalah orang tua anak,”kata dia, Selasa (21/01/2014). 

Andri Kunarso menjelaskan, gedung sekolah yang tidak terkena banjir juga banyak digunakan sebagai tempat pengungsian dan tempat penitipan mobil warga yang terkena banjir . 

Di Jakarta Utara, ada tiga komplek sekolah yang dijadikan posko pengungsian korban banjir, yaitu SMAN 75, SMK Siliwangi, dan SMK 33. Sedangkan SMAN 80 Jakarta dijadikan lokasi penitipan mobil warga yang terkena banjir. 

Tempat terpisah, Kepala Bagian Tata Usaha Suku Dinas Pendudikan Dasar Jakarta Utara, Afrizon menjelaskan gedung sekolah yang ikut terendam banjir sampai dengan Senin (20/01/2014), kurang lebih ada 44 gedung sekolah yang ikut terendam, dan 12 gedung sekolah menjadi lokasi tempat pengungsian. 

Untuk lokasi pengungsian korban banjir, yaitu SDN Sunter Jaya 01 sampai 06, SDN Sunter Agung 09, SDN Sunter Agung 10, SDN Warakas 03 sampai 08, SDN Semper Barat 13 dan 14, SDN Cilincing 07, SDN Kapuk Muara 01dan 02, SDN Penjaringan 03,04 dan 05,  dan SMPN 129, beber Afrijon.  

(Teks Foto : Halaman SDN Rawa Badak Utara 05/06 yang ikut terendam pada Jumat lalu).