Jakarta-Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) akan menagih janji kewajiban pengembang yang nakal kepada Pemda DKI Jakarta.
"Saat ini kita sudah punya datanya, dan kita akan tagih kewajibannya. Apa itu ia harus bangun waduk, rusun, taman dan lainnya," kata Ahok disela-sela peresmian Taman Interaktif Sumarecon di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu ( 25/01/2013).
Dijelaskan Ahok, pihaknya juga meminta Walikota untuk mendata pengembang yang belum menyerahkan kewajibannya. "Saat ini kita sudah kumpulkan hutang-hutang pengembang dan kita akan tagih. Hanya saja sedang kita pelajari celah hukumnya," tegas Ahok.
Namun ia juga tak akan main-main kalau pengembang coba permainkan pihaknya akan mempersulit apapun jika mengajukan perizinan. "Kita akan tahan jika si pengembang nakal ini membuat perijinan, jika coba-coba permainkan Pemda," ujarnya.
"Saat ini kita sudah punya datanya, dan kita akan tagih kewajibannya. Apa itu ia harus bangun waduk, rusun, taman dan lainnya," kata Ahok disela-sela peresmian Taman Interaktif Sumarecon di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu ( 25/01/2013).
Dijelaskan Ahok, pihaknya juga meminta Walikota untuk mendata pengembang yang belum menyerahkan kewajibannya. "Saat ini kita sudah kumpulkan hutang-hutang pengembang dan kita akan tagih. Hanya saja sedang kita pelajari celah hukumnya," tegas Ahok.
Namun ia juga tak akan main-main kalau pengembang coba permainkan pihaknya akan mempersulit apapun jika mengajukan perizinan. "Kita akan tahan jika si pengembang nakal ini membuat perijinan, jika coba-coba permainkan Pemda," ujarnya.
Terhadap para pengembang yang
dianggap nakal, bahkan Basuki mengatakan berani membeli aset mereka bila
tetap ngotot. Karena saat ini, menurutnya Pemprov DKI memiliki anggaran
yang cukup untuk membayar aset mereka bila memang dibutuhkan.
"Pemprov itu lebih dari konglomerat. Pengembang yang ngeyel-ngeyel, kami beli saja gedungnya sesuai harga pasar," jelasnya.
Namun demikian, Basuki, tetap berharap para pengusaha dapat bersinergi dengan pemerintah. Karena diakui dirinya, keberadaan perusahaan properti di sisi lain juga memberikan keuntungan pada aspek ekonomi masyarakat.
"Kita ingin saling seimbang, properti sangat memungkinkan, mal juga pajaknya baik. Efek pengembangan ekonomi juga baik," tukasnya.
"Pemprov itu lebih dari konglomerat. Pengembang yang ngeyel-ngeyel, kami beli saja gedungnya sesuai harga pasar," jelasnya.
Namun demikian, Basuki, tetap berharap para pengusaha dapat bersinergi dengan pemerintah. Karena diakui dirinya, keberadaan perusahaan properti di sisi lain juga memberikan keuntungan pada aspek ekonomi masyarakat.
"Kita ingin saling seimbang, properti sangat memungkinkan, mal juga pajaknya baik. Efek pengembangan ekonomi juga baik," tukasnya.
Ahok juga menambahkan, kenapa ia menempatkan Walikota baru di Jakarta Utara, karena Walikota yang sekarang ini lebih mengetahui masalah-masalah pembebasan lahan. Sebab, permasalahan yang ada sekarang adalah bagimana merebut kembali aset-aset pemda yang nantinya bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.
Sementara itu, Heru Budi Hartono Walikota Jakarta Utara menjelaskan, pihak akan segera melakukan inventarisasi dan pendataan para pengembang yang belum menyerahkan kewajibannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar