Jakarta-Ratusan sopir angkot KWK B-01 (Grogol-Muara Angke) dan KWK U-11 (Muara
Baru-Muara Angke) melakukan mogok operasi, Rabu (12/02/2014).
Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk protes para sopir angkot atas
penahanan 4 orang rekan seprofesi mereka yang terlibat perusakan Bus Kota
Terintegrasi Busway (BKTB). Dalam aksi tersebut, para sopir tampak tidak
beraktivitas seperti biasanya. Mereka lebih memilih memarkirkan angkotnya dan
tidak melayani penumpang.
Sebanyak 197 angkot B-01 yang tidak beroperasi itu terkonsentrasi di Jl
Pluit Karang Barat. Sedangkan puluhan angkot U-11 terkonsentrasi di Jl Pluit
Karang. Akibat dari pemogokan tersebut, para penumpang yang biasa naik angkot tersebut terlantar.
Ketua Pengemudi KWK B-01, Ajay Sunjay (49) mengakui, rekan-rekannya
melakukan mogok operasi sebagai bentuk solidaritas. Aksi yang dilakukan para
sopir sendiri setidaknya akan dilakukan hingga pukul 24.00 malam ini.
"Kemarin dari tanggal 11 kita sudah tidak operasi. Kemudian di luar dugaan ada insiden di lapangan dan sekarang nasi sudah menjadi bubur. Tapi sebagai solidaritas terhadap kawan-kawan yang dalam Polsek Penjaringan, kita tetap mogok," tegasnya.
Aksi para sopir sendiri, kata Ajay, dipicu atas kekesalan mereka terhadap diberlakukannya BKTB di rute mereka. Dengan adanya BKTB jurusan Monas- Pantai Indah Kapuk (PIK), penghasilan para sopir menurun drastis. Dari yang semula mencapai Rp 150 ribu per hari, kini hanya Rp 100 ribu per hari.
Sementara itu, Kepala Badan Layanan Umum Transjakarta, Pargaulan Butar-butar mengatakan, pihaknya terpaksa menghentikan operasional Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) jurusan Monas-Pantai Indah Kapuk (PIK). Karena jika dipaksakan beroperasi, dirinya khawatir terjadi perusakan lagi.
"Kemarin dari tanggal 11 kita sudah tidak operasi. Kemudian di luar dugaan ada insiden di lapangan dan sekarang nasi sudah menjadi bubur. Tapi sebagai solidaritas terhadap kawan-kawan yang dalam Polsek Penjaringan, kita tetap mogok," tegasnya.
Aksi para sopir sendiri, kata Ajay, dipicu atas kekesalan mereka terhadap diberlakukannya BKTB di rute mereka. Dengan adanya BKTB jurusan Monas- Pantai Indah Kapuk (PIK), penghasilan para sopir menurun drastis. Dari yang semula mencapai Rp 150 ribu per hari, kini hanya Rp 100 ribu per hari.
Sementara itu, Kepala Badan Layanan Umum Transjakarta, Pargaulan Butar-butar mengatakan, pihaknya terpaksa menghentikan operasional Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) jurusan Monas-Pantai Indah Kapuk (PIK). Karena jika dipaksakan beroperasi, dirinya khawatir terjadi perusakan lagi.
"Sementara kami hentikan dahulu sampai suasananya kondusif.
Pengoperasiannya kembali akan menunggu kabar dari Dinas Perhubungan,"
jelasnya.
Saat ini, dikatakan Pargaulan, antara pihak Dinas Perhubungan dan perwakilan KWK tengah dilakukan mediasi. Pertemuan itu untuk mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak.
Saat ini, dikatakan Pargaulan, antara pihak Dinas Perhubungan dan perwakilan KWK tengah dilakukan mediasi. Pertemuan itu untuk mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar