Senin, 10 Februari 2014

Semua Wilayah Kekurangan Jurumandi Jenazah



Jakarta-Meski banyak yang bisa tahu dan mengerti tata cara memandikan jenazah, tidak semua orang mau memandikan jenazah. Apalagi menjadikan kegiatan memandikan jenazah itu sebagai profesi. 

Karenanya, tidak sedikit dilingkungan RT dan RW yang tidak memiliki ju mandi jenazah. Akibatnya, setiap kali ada warga yang meninggal dunia, juru mandi jenazah harus didatangkan dari RT atau RW lain. Bahkan harus di cari dan didatangkan dari luar wilayah kelurahan. 

“Apalagi jurumandi jenazah untuk perempuan, jumlahnya sangat sedikit,”ungkap Mahmud, Ketua LMK Koja, Jakarta Utara. 

“Teman-teman dari LMK juga sering menceritakan hal itu kepada saya. Pilihannya adalah, kita harus mengadakan pelatihan-pelatihan –pelatihan ini, “kata Suhadi, Lurah Koja. 

Karena itu, kursus memadikan jenazah jadi salah satu kegiatabn Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK). “Ini merupakan bagian dari usaha pemberdayaan masyarakat,” kata Mahmud, LMK Koja. 

Di Kelurahan Koja, menurut Mahmud, pelatihan diadakan pada Minggu, 12 Febuari 2014 lalu diikuti 60 peserta. Diikuti perwakilan dari masjid, mushola, dan RW-RW di wilayah Kelurahan Koja. 

Dalam pelatihan memandikan jenazah ini, para peserta diajarkan bagaimana tata cara memandikan, mengkafani, mensolati dan mengubur jenazah yang sesuai ajaran islam. 

“Ini kegiatan yang sangat positif. Tentu saja kami sangat mendukung,”kata Rahmat Effendi Lubis, Camat Koja.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar