Jakarta-Penggunaan
Bahan Tambahan Pangan Berbahaya, Pemerintah Kota( Pemkot ) Jakarta Utara (
Jakut ) memfokuskan diri pada pengawasan jajanan di sekitar sekolah.
Untuk itu, pihak sekolah diharapkan menjadi garda terdepan untuk melakukan
pengawasan kepada penjual jajanan yang ada di sekitar sekolahnya.
Permintaan
ini disampaikan oleh Walikota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono, dihadapan
ratusan guru dan Kepala Sekolah Se-Kecamatan Kelapa Gading, di sekolah SMAN 45,
Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Lebih
lanjut Walikota mengatakan, bahwa saat ini dikhawatirkan banyak makanan
yang setiap harinya dikonsumsi anak-anak pelajar, diduga ada yang
dicampur oleh zat kimia berbahaya, seperti pewarna pakaian (wantek),
formalin dan borak sehingga berdampak negatif pada kesehatan.
Zat
kimia berbahaya diduga telah merambah jajanan yang ada di lingkungan
sekolah. Untuk itu, Walikota menegaskan agar instansi terkait dapat
melakukan antisipatif yakni dengan melakukan sampling terhadap jajanan yang ada
di lingkungan sekolah.
Mari
kita bekerjasama untuk mengawasi dan melakukan uji, serta supervisi agar
jajanan yang dijual dapat aman, tidak mengandung bahan berbahaya.
Ia
juga menekankan langkah antisipatif dengan menerapkan gaya hidup sehat bagi
siswa bisa dilakukan mulai sekarang. Untuk itu, diperlukan dukungan orang tua
agar anaknya tidak gemar membeli jajan sembarangan di lingkungan sekolah.
"Terus
disosialisasikan kepada pihak sekolah, orang tua, dan juga siswa agar lebih
baik membawa makanan dari rumah saja. Sebelum berangkat, diharuskan makan pagi
di rumah. Ini untuk mencegah jajan di sekolah," ujar Heru.
Disampingin itu, ditambahkan oleh Heru, kami meminta kepada kepala sekolah untuk mewujudkan kantin sehat serta
mengingatkan para pedagang di dalam sekolah untuk tidak menggunakan bahan
berbahaya untuk dikonsumsi demi kesehatan para siswa yang mengkomsumsinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar