Sabtu, 26 April 2014

Guru Harus Awasi Jajanan di Sekolah



Jakarta-Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Berbahaya, Pemerintah Kota( Pemkot ) Jakarta Utara ( Jakut )  memfokuskan diri pada pengawasan jajanan di sekitar sekolah. Untuk itu, pihak sekolah diharapkan menjadi garda terdepan untuk melakukan pengawasan kepada penjual jajanan yang ada di sekitar sekolahnya. 

Permintaan ini disampaikan oleh Walikota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono, dihadapan ratusan guru dan Kepala Sekolah Se-Kecamatan Kelapa Gading, di sekolah SMAN 45, Kelapa Gading, Jakarta Utara. 

Lebih lanjut Walikota mengatakan, bahwa  saat ini dikhawatirkan banyak makanan yang setiap harinya dikonsumsi anak-anak pelajar,  diduga ada yang dicampur oleh zat kimia berbahaya,  seperti pewarna pakaian (wantek), formalin dan borak sehingga berdampak negatif pada kesehatan.

Zat kimia berbahaya diduga telah merambah  jajanan yang ada di lingkungan sekolah. Untuk itu, Walikota menegaskan agar  instansi terkait dapat melakukan antisipatif yakni dengan melakukan sampling terhadap jajanan yang ada di lingkungan sekolah.

Mari kita bekerjasama untuk mengawasi dan melakukan uji, serta supervisi agar jajanan yang dijual dapat aman, tidak mengandung bahan berbahaya. 

Ia juga menekankan langkah antisipatif dengan menerapkan gaya hidup sehat bagi siswa bisa dilakukan mulai sekarang. Untuk itu, diperlukan dukungan orang tua agar anaknya tidak gemar membeli jajan sembarangan di lingkungan sekolah. 

"Terus disosialisasikan kepada pihak sekolah, orang tua, dan juga siswa agar lebih baik membawa makanan dari rumah saja. Sebelum berangkat, diharuskan makan pagi di rumah. Ini untuk mencegah jajan di sekolah," ujar Heru.

Disampingin itu, ditambahkan oleh Heru, kami meminta kepada kepala sekolah untuk mewujudkan kantin sehat serta mengingatkan para pedagang di dalam sekolah untuk tidak menggunakan bahan berbahaya untuk dikonsumsi demi kesehatan para siswa yang mengkomsumsinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar