Jakarta-Pemerintah
Kota ( Pemkot ) Jakarta Utara ( Jakut ) terus berupaya menangani masalah eceng
gondok. Tidak tanggung-tanggung, kali ini dua mesin pengangkat eceng gondok dan
sampah yang berasal dari Filandia dan Cina seharga Rp 2,5 milyar didatangkan
untuk memastikan seluruh waduk dan saluran air di Jakarta Utara bebas dari
tumbuhan gulma dan sampah..
Guna
melihat dari dekat cara kerja dan kemampuan mesin tersebut, satu unit mesin tersebut diuji cobakan di Waduk Pluit,
Penjaringan, Minggu (25/05/2014).
Menurut
Rudi, pengusaha swasta yang juga pemilik mesin eceng gondok tersebut menuturkan,
alat tersebut bernama Felon. Dimana alat ini mempunyai fungsi sebagai River Cleaning Bound. Dalam 20 menit
mesin tersebut mampu mengangkat 6 ton eceng gondok, dan untuk pengoperasionalkan
alat tersebut, khusus di Jakarta harus tiga orang, sedangkan di luar negeri
alat tersebut hanya satu orang yang mengoperasionalkan.
“Alasan
tiga orang yang mengoperasionalkan alat itu, karena persoalan eceng gondok
terutama sampah cukup banyak. Satu orang mengoperasionalkan,dan dua orang
bertugas merapihkan sampah yang telah dibersihkan oleh alat tersebut,” terang
Rudi.
Berkaitan
dengan hal itu, Walikota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono menuturkan, perkembang
pertumbuhan eceng gondok di waduk dan
saluran air saat ini, pengadaan mesin pengakut eceng gondok memang perlu.
Apalagi pertumbuhan eceng gondok lebih cepat dari tumbuhan air lainnya. Belum
lagi kebutuhan fasilitas penampungan air. Keberadaan eceng gondok sedikit
banyak mempengaruhi daya tampung waduk.
Untuk kedepan, saya
sudah berbicara dengan perusahaan swasta, seperti PT. Pelindo berkaitan dengan
pengadaan mesin tersebut. Kalau dibilang mau beli nanti saya salah. Ini (mesin
penghancur eceng gondok) hanya contoh saja,” ungkap Heru, saat ditemui di Waduk
Pluit. Apabila terbukti efektif dan cocok digunakan di Jakarta, Heru
mengatakan, dirinya akan meminta langsung kepada Dinas Kebersihan DKI dan Dinas
Pekerjaan Umum (PU) DKI membeli mesin tersebut.
Menurut dia, Jakarta
Utara minimal harus memiliki lima unit mesin. Dengan begitu, pemkot tidak perlu
repot-repot mengerahkan petugas keberishan untuk mengangkut eceng gondok secara
manual.
”Sekarang sudah 2014 masih manual.
Nanti 2015 sudah harus pakai alat canggih,” ucap dia.
Agar lebih efektif, Heru meminta Suku
Dinas (Sudin) Kebersihan Jakarta Utara menempatkan truk pengangkut sampah di
sekitar waduk dan saluran air. Tujuannya untuk memudahkan proses pengangkutan
eceng gondok. Dengan begitu, setiap hari waduk dan saluran air bebas dari eceng
gondok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar