Minggu, 25 Mei 2014

Mesin Pengangkut Eceng Gondok di Waduk Pluit

Jakarta-Pemerintah Kota ( Pemkot ) Jakarta Utara ( Jakut ) terus berupaya menangani masalah eceng gondok. Tidak tanggung-tanggung, kali ini dua mesin pengangkat eceng gondok dan sampah yang berasal dari Filandia dan Cina seharga Rp 2,5 milyar didatangkan untuk memastikan seluruh waduk dan saluran air di Jakarta Utara bebas dari tumbuhan gulma dan sampah..


Guna melihat dari dekat cara kerja dan kemampuan mesin tersebut, satu unit mesin  tersebut diuji cobakan di Waduk Pluit, Penjaringan, Minggu (25/05/2014).


Menurut Rudi, pengusaha swasta yang juga pemilik mesin eceng gondok tersebut menuturkan, alat tersebut bernama Felon. Dimana alat ini mempunyai fungsi sebagai River Cleaning Bound. Dalam 20 menit mesin tersebut mampu mengangkat  6 ton eceng gondok, dan untuk pengoperasionalkan alat tersebut, khusus di Jakarta harus tiga orang, sedangkan di luar negeri alat tersebut hanya satu orang yang mengoperasionalkan.


“Alasan tiga orang yang mengoperasionalkan alat itu, karena persoalan eceng gondok terutama sampah cukup banyak. Satu orang mengoperasionalkan,dan dua orang bertugas merapihkan sampah yang telah dibersihkan oleh alat tersebut,” terang Rudi.


Berkaitan dengan hal itu, Walikota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono menuturkan, perkembang pertumbuhan eceng gondok di  waduk dan saluran air saat ini, pengadaan mesin pengakut eceng gondok memang perlu. Apalagi pertumbuhan eceng gondok lebih cepat dari tumbuhan air lainnya. Belum lagi kebutuhan fasilitas penampungan air. Keberadaan eceng gondok sedikit banyak mempengaruhi daya tampung waduk.


Untuk kedepan, saya sudah berbicara dengan perusahaan swasta, seperti PT. Pelindo berkaitan dengan pengadaan mesin tersebut. Kalau dibilang mau beli nanti saya salah. Ini (mesin penghancur eceng gondok) hanya contoh saja,” ungkap Heru, saat ditemui di Waduk Pluit. Apabila terbukti efektif dan cocok digunakan di Jakarta, Heru mengatakan, dirinya akan meminta langsung kepada Dinas Kebersihan DKI dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI membeli mesin tersebut.


Menurut dia, Jakarta Utara minimal harus memiliki lima unit mesin. Dengan begitu, pemkot tidak perlu repot-repot mengerahkan petugas keberishan untuk mengangkut eceng gondok secara manual.


”Sekarang sudah 2014 masih manual. Nanti 2015 sudah harus pakai alat canggih,” ucap dia.


Agar lebih efektif, Heru meminta Suku Dinas (Sudin) Kebersihan Jakarta Utara menempatkan truk pengangkut sampah di sekitar waduk dan saluran air. Tujuannya untuk memudahkan proses pengangkutan eceng gondok. Dengan begitu, setiap hari waduk dan saluran air bebas dari eceng gondok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar