Jakarta-Peristiwa banjir yang terjadi
pada awal 2014 lalu, di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara menjadi perhatian bersama warga.
Untuk mengatasi agar banjir tidak terjadi lagi, warga Kelapa Gading sepekat
mengatasi hal itu dengan cara berswadaya membeli pompa air.
Kesepakatan tersebut tercapai
oleh seluruh warga dengan didukung oleh stake holder di fasilitasi PT. Summarecon Agung
Tbk dan Pemerintah Jakarta Utara, di Kelapa Gading Sport, Kelapa Gading, Jalan
Boulevard Kelapa Gading, Sabtu (21/06/2014).
Walikota Jakarta Utara, Heru Budi
Hartono yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, berharap agar warga dan stake
holder untuk menyatukan persepsi guna mengatasi banjir dan genangan yang
terjadi di Kawasan Kelapa Gading, walaupun kejadian banjir dan genangan
kian ini kian mengeci.
Dikatakan Heru, permasalahan
banjir ini memang tak bisa dilakukan atau ditangani sendiri–sendiri, tetapi
memerlukan diskusi dan duduk bersama seperti apa yang dilakukan sekarang ini.
“Dengan duduk bersama sepert ini, dimaksudkan untuk mengkaji dan mencari
solusi apa yang harus dilakukan dalam mengantisipasi banjir dan genangan
yang ada di daerah Kelapa Gading.
Boleh dikatakan tidak sulit. Namun,
ini perlu penanganan serius, oleh sebab itu, saya mengajak untuk bersama– sama melakukan pembiayaan secara swadaya, jangan hanya
mengandalkan stake holder atau pemerintah saja, kalau dari pemerintah memang
ada namun sangat terbatas,” ujarnya.
Ardianto Apriadi, Direktur Sumarecon
Agung Tbk, mengungkapkan, pertemuan pertama
seperti ini pernah kita laksanakan pada 2007 lalu, dimana pada pertemuan
pertama tersebut di hadiri 300 warga.
Untuk mengatasi genangan dan banjir
di Kelapa Gading, diterangkan oleh Indra Indriawangsa, tim pengendali banjir PT.
Summarecon Agung Tbk, saat ini pihak kami
telah ada 11 unit pompa yang selalu siap bekerja ketika banjir atau genangan
terjadi, ujar Ardianto Apriadi didampingi Indra Indriawangsa, tim pengendali banjir
PT. Summarecon Agung Tbk.
Ditambahkan Indra Indriawangsa, tim
pengendali banjir PT. Summarecon Agung Tbk, menjelaskan dari berbagai penyebab terjadinya genangan dan
banjir di Kelapa Gading, dari analisa kami lebih disebabkan karena curah hujan
yang tinggi. Volume air masuk ke Kelapa Gading lebih besar dari yang keluar ke
kali Sunter melalui kali Betik. Meluapnya kali Sunter melalui tanggul
Apartemen Kharisma, serta banyaknya sampah menjadikan tidak lancar air
mengalir.
Dalam upaya mengatasi banjir dan
genangan di wilayah Kelapa Gading, dia kembali menjelaskan, pihak PT. Summarecon Agung
Tbk, dalam hal ini telah melakukan berbagai hal, diantaranya peninggian tanggul kali
Sunter di sekitar Kharisma, serta membersihkan berbagai saluran air dari sampah
dan eceng gondok.
Disamping itu, kami juga telah membangun sejumlah
pompa, seperti pompa submersible lokasi AXC di Jl Bolevard Selatan. Pompa submersible lokasi
Blok QL Jl Hibrida. Pompa submersible lokasi QJ ujung Jl Bolevard
Utara serta pompa Sentrifugal likasi The Kew Jl. Nias Raya. Pompa Sentrifugal dan pompa
submersible dg lokasi waduk. Jl Bolevard Utara, serta pompa
Submersible di The Royal Orchard, dan pompa Submersible di Eboni
& Clover Jl Terusan Hibrida.
“Berbagai upaya tersebut memang
membuahkan hasil. Namun, masih ada beberapa kawasan di Kelapa Gading yang masih
tergenang banjir, salah satunya ketika volume hujan yang tinggi, serta
menyempitnya Kali Betik dan Kali Cakung
Lama. Untuk saat ini, Kali Cakung Lama yang lebarnya 20 meter, kini telah
menyempit menjadi 1,5 meter akibat banyaknya bangunan liar yang berdiri di atas
Kali Cakung Lama,”ungkap dia.
Untuk mengatasi agar genangan maupun
banjir di Kelapa Gading air, kami dan perngurus RW di Kelapa Gading berharap agar
Kali Betik dan Kali Cakung Lama dapat segera di normalisasi.
Selain itu, dalam kesempatan ini kami juga mengajak para pengurus RW untuk bersama-sama secara swadaya membeli pompa.
Selain itu, dalam kesempatan ini kami juga mengajak para pengurus RW untuk bersama-sama secara swadaya membeli pompa.
“Kalau bicara banjir, tentu untuk
mengatsi hal itu tak bisa dipecahkan secara sendiri.Namun, harus duduk bersma dan bergandengan tangan,”kata
dia.
Atas kenyataan tersebut, dan hasil
diskusi bersama para pengurus RW se-Kecamatan Kelapa Gading, para pengurus RW secara
terbuka dan tergerak untuk menyumbangkan
finansial dan pompa.
Seperti diutarakan Sudirman, Ketua
RW 012, Kelurahan Pegangsaan Dua. Sudirman berjanji menyumbangkan satu buah pompa. Sedangkan,
Winata Haliman, Ketua RW 07, Kelurahan
Kelapa Gading Barat menyumbangkan Rp. 100 juta. Dalam kesempatan itu juga, walikota sendiri secara pribadi juga turut menyumbangkan
uang kontan.
“Bukan hanya itu, saya juga akan
menyampikan secara langsung kepada Kepala Dinas PU DKI Jakarta untuk dapat menyiapkan
pompa di Artha Gadinmg dan di BGR.
Disampingi itu, kami juga akan
segara melaksanakan normalisasi Kali Sunter dan penyodetan saluran di Jalan Boulevard
Barat termasuk normalisasi Kali Cakung lama yang dilaksanakan secara bertahap,”terang
Heru Budi Hartono dihadapan para Ketua RW se-Kecamatan Kelapa Gading yang hadir
dalam kegiatan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar