Zainuri |
Jakarta-Tingginya tingkat konsumsi masyarakat di bulan Ramadhan, khususnya saat berbuka puasa dan makan sahur membuat volume sampah diperkirakan akan meningkat.
Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara, Zainuri, mengakui bulan puasa akan terjadi peningkatan volume sampah. Jika biasanya sampah yang dihasilkan mencapai 1.400 ton per hari, maka di bulan Ramadhan akan meningkat sekitar 5 persen atau sekitar 90 ton per hari.
"Bulan puasa pasti volume sampah akan naik, terutama sampah plastik dan batok kelapa. Kami minta masyarakat terutama pedagang untuk membuang sampah tepat pada waktunya, sehingga sampah tersebut dapat diangkut petugas sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan," ujar Zainuri.
Untuk membuang sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, pihaknya telah menyediakan 165 unit truk pengangkut sampah. Namun dari jumlah itu, hanya sekitar 100 unit yang laik operasi. Selain itu, juga ada tambahan 30 unit truk dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta.
"Ada sekitar 100 unit truk pengakut sampah yang lain operasi dengan kapasitas rata-rata 1 meter kubik hingga 10 meter kubik," katanya.
Dikatakan Zainuri, volume sampah biasanya baru mulai menurun pada H-7 dan terus bertahan hingga H+3 Hari Raya Idul Fitri. Penurunannya antara 2-5 persen dari produksi sampah daratan yang rata-rata 1.400 ton setiap hari.
"Dari H-7 sampai H+3 kita perkirakan menurun karena sebagian warga Jakarta mudik. Volume sampah kembali meningkat seperti semula pada H+3," ungkapnya.
Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara, Zainuri, mengakui bulan puasa akan terjadi peningkatan volume sampah. Jika biasanya sampah yang dihasilkan mencapai 1.400 ton per hari, maka di bulan Ramadhan akan meningkat sekitar 5 persen atau sekitar 90 ton per hari.
"Bulan puasa pasti volume sampah akan naik, terutama sampah plastik dan batok kelapa. Kami minta masyarakat terutama pedagang untuk membuang sampah tepat pada waktunya, sehingga sampah tersebut dapat diangkut petugas sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan," ujar Zainuri.
Untuk membuang sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, pihaknya telah menyediakan 165 unit truk pengangkut sampah. Namun dari jumlah itu, hanya sekitar 100 unit yang laik operasi. Selain itu, juga ada tambahan 30 unit truk dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta.
"Ada sekitar 100 unit truk pengakut sampah yang lain operasi dengan kapasitas rata-rata 1 meter kubik hingga 10 meter kubik," katanya.
Dikatakan Zainuri, volume sampah biasanya baru mulai menurun pada H-7 dan terus bertahan hingga H+3 Hari Raya Idul Fitri. Penurunannya antara 2-5 persen dari produksi sampah daratan yang rata-rata 1.400 ton setiap hari.
"Dari H-7 sampai H+3 kita perkirakan menurun karena sebagian warga Jakarta mudik. Volume sampah kembali meningkat seperti semula pada H+3," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar