Jakarta-Bhabinkamtibmas,
Babinsa, dan Lurah adalah Tiga unsir yang tidak dapat dipisahkan dalam
menangguoangi permasalahan Kamtibmas yang terjadi di masyarakat Ibukota DKI
Jakarta. Permasalahan IPOLEKSOSBUD yang terjadi di Ibukota harus dapat
diselesaikan dengan adil, tepat dan tuntas.
Adapun perinsip Tiga
Pilar agar terwujudnya Kamtibmas yang kondusif perlu adanya Komunikasi
Intensuif antar Tiga Pilar, Transparansi, Sinergi dengan harmonis antar tiga
pilar, Kesataraan dalam menyelesaikan suatu permasalahan, Komitmen untuk mewujudkan
Kamtibmas, Kemitraan membangun interaksi yang baik, akutanbilitas penerapan
asas pertanggung jawaban, Partisipasi secara aktif, Pro aktif terhadap segala
kegiatan pelayanan terhadap masyarakat.
Panglima Kodam Jaya,
Majyen TNI Mulyono yang diwakili oleh Asisten Kasdam Jaya, Kolonel Inf Arie
Subekti dan Kapendam Jaya, Kolonel Inf Mukhtar, S.I.P, menghadiri Forum Sinergi
Tiga Pilar yang diselenggarakan oleh
Direktorat Pembinaan Masyarakat Polda Metro Jaya.
Turut hadir sebagai pemberi
materi Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Unggung Cahyono, Wagub DKI Jakarta, Basuki
Tjahja Purnama, Komandam Korem/051 Wijayakarta, Kolonel Infanteri Rudiyanto.
Kegiatan ini juga diikuti
oleh Komandan Korem 052/WKR, Kolonel Kav Wawan Ruswandi, Walikota Jakarta
Utara, Heru Budi Hartono, Camat dan Lurah, serta para Komandan Kodim dan
Babinsa di Jajaran Kodam Jaya, Bertempat di Hall A Gelanggang Mahasiswa
Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan, Kamis (25/09/2014).
Kapolda Metro Jaya,
Irjen Pol Unggung Cahyono menuturkan, saya menyadari Polisi tidak bisa bekerja sendiri
namun perlu bersinergi dengan Kodam Jaya dan Pemda DKI Jakarta serta
Babinkamtibmas, Babinsa serta Lurah menjadi Ujung tombak kita paling depan.
Kita harapkan tiga pilar ini dapat bersinergi sehingga bisa terwujud situasi aman
dan kondusif. Tanpa sinergitas proaktif dan koordinatif, hambatan komunikasi
deteksi dininya tumpul.
Wakil Gubernur DKI
Jakarta, Basuki Tjahja Purnama mengatakan, dirinya akan memperrbaiki
kesejahteraan para perangkat daerah. Namun peningkatan kesejahteraan itu
ditentukan dengan kinerja.
“Itu sudah kami
pikirkan. Penghasilan tambahan harus berbasis kinerja yang laporan,”kata Ahok
panggilan akrab Basuki Tjahja Purnama.
Karena itu, Ahok akan
menggunakan aplikasi safety pin guna memantau kondisi keamanan dan ketertiban
masyarakat di lapangan. Para perangkat daerah yang menjadi ujung tombak harus bias
mendorong warga melaporkan kejadian di sekitarnya.
“Dari laporan itu nanti
bias dinilai. Misalnya, dapat 100 laporan, dapat 1 juta,”kata Ahok.
Penilaian ini, dia
menambahkan, bertujuan agar pendapatan mereka bias dibedakan antar kinerja yang
baik dan buruk. Penilaian itu akan dimulai pada 2015 mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar