Jakarta-Setelah selama 21 hari lamanya pelaksanaan TNI
Manungal Membangun Desa (TMMD) yang ke 93 di Kota Jakarta Utara, hari ini, Rabu
(29/10/2014), pelaksanaan TMMD Ke-93 tahun 2014 Kota Jakarta Utara resmi
ditutup oleh Walikota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono dalam suatu upacara yang
digelar di Halaman Plaza Barat Kantor Walikota Jakarta Utara.
Walikota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono membacakan
amanat Pangdam Jaya mengatakan, selama ini, program TMMD dinilai telah berhasil
membantu tugas pemerintah di daerah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan
dan membantu mensejahterakan masyarakat.
"Kegiatan ini sangat membantu sekali dan dinanti masyarakat. Dengan bersinergi dan terus bersatu maka dapat memajukan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”terang Pangdam dalam pidato tertulisnya dibacakan Walikota Jakarta Utara.
"Kegiatan ini sangat membantu sekali dan dinanti masyarakat. Dengan bersinergi dan terus bersatu maka dapat memajukan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”terang Pangdam dalam pidato tertulisnya dibacakan Walikota Jakarta Utara.
Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 0502 Jakarta
Utara, Letnan Kolonel Kaveleri Joko Setiawan Sejati, mengatakan kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa
(TMMD) yang dilakukan selama 21 hari tersebut tujuannya menjalin kerja sama
diantara TNI- rakyat.
"Kami ingin ada kemanunggalan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan rakyat," katanya seusai mengikuti upacara penutupan penyelenggaraan TMMD ke 93 di Wali Kota Jakarta Utara.
Menurut Joko, kekuatan dari TNI adalah berada di tangan rakyat. Karena jika rakyat dan TNI bersatu maka akan menjadi satu kekuatan yang akan ditakuti oleh negara lain.
Joko menambahkan, kegiatan TMMD tersebut selain untuk memperbaiki jalan dan fasilitas-fasilitas umum yang rusak, namun hal yang terpenting adalah membangkitkan nasionalisme rakyat.
"Tugas saya adalah membangkitkan rasa nasionalisme rakyat yang kami kunjungi tempatnya," tambahnya.
Ia memaparkan kegiatan TMMD yang dilakukan terletak di Kampung Rawa RT Lima, Enam dan Tujuh Kelurahan Semper Timur Kecamatan Cilincing berupa peninggian dan pengecoran jalan.
"Pengecoran jalan dan peninggian itu dilakukan sepanjang 500 meter dalm waktu 21 hari," tambahnya.
Sebelumnya, pembukaan TMMD telah dilakukan pada Sembilan Oktober 2014 beberapa minggu yang lalu.
Selain kegiatan memperbaiki jalan, anggota TNI juga menurut Joko melakukan penyuluhan-penyuluhan terkait nasionalisme baik ke masyarakat umum dan kepada para pelajar.
"Kalau hari kerja, kami ke sekolah-sekolah dan kalau Sabtu Minggu kami ke warga masyarakat," ujarnya.
Partisipasi masyarakat juga menurutnya ramai ketika malam hari. Karena aktivistas siang dilakukan untuk kerja.
"Lebih banyak kami lakukan pengecoran pada malam hari biar ramai warga," tambahnya.
"Kami ingin ada kemanunggalan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan rakyat," katanya seusai mengikuti upacara penutupan penyelenggaraan TMMD ke 93 di Wali Kota Jakarta Utara.
Menurut Joko, kekuatan dari TNI adalah berada di tangan rakyat. Karena jika rakyat dan TNI bersatu maka akan menjadi satu kekuatan yang akan ditakuti oleh negara lain.
Joko menambahkan, kegiatan TMMD tersebut selain untuk memperbaiki jalan dan fasilitas-fasilitas umum yang rusak, namun hal yang terpenting adalah membangkitkan nasionalisme rakyat.
"Tugas saya adalah membangkitkan rasa nasionalisme rakyat yang kami kunjungi tempatnya," tambahnya.
Ia memaparkan kegiatan TMMD yang dilakukan terletak di Kampung Rawa RT Lima, Enam dan Tujuh Kelurahan Semper Timur Kecamatan Cilincing berupa peninggian dan pengecoran jalan.
"Pengecoran jalan dan peninggian itu dilakukan sepanjang 500 meter dalm waktu 21 hari," tambahnya.
Sebelumnya, pembukaan TMMD telah dilakukan pada Sembilan Oktober 2014 beberapa minggu yang lalu.
Selain kegiatan memperbaiki jalan, anggota TNI juga menurut Joko melakukan penyuluhan-penyuluhan terkait nasionalisme baik ke masyarakat umum dan kepada para pelajar.
"Kalau hari kerja, kami ke sekolah-sekolah dan kalau Sabtu Minggu kami ke warga masyarakat," ujarnya.
Partisipasi masyarakat juga menurutnya ramai ketika malam hari. Karena aktivistas siang dilakukan untuk kerja.
"Lebih banyak kami lakukan pengecoran pada malam hari biar ramai warga," tambahnya.
Ia mengharapkan dengan adanya TMMD tersebut, rakyat
bisa lebih peduli dan menjaga fasilitas yang telah ada, dan
penyuluhan-penyuluhan tentang nasionalisme bisa dihayati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar