Kamis, 11 Desember 2014

Cegah kebakaran, Plt Walikota Jakut Minta PLN lakukan Opal



Jakarta-Untuk mencegah dan menekan terjadinya kebakaran  di wilayah Jakarta Utara Plt Walikota Jakarta Utara, Tri Kurniadi meminta PLN untuk melakukan operasi listrik (Opal) khususnya di Jakarta Utara.

“Selain operasi Sambungan ilegal, saya juga  berharap agar bisa mensosialisasikan  pemakaian kabel yang sah digunakan dalam instansi listrik karena disinyalir banyak warga yang menggunakan kabel salon yang kekuatannya memang khusus arus lemah,”ujarnya saat memimpin rapim akhir tahun 2014 , Kamis ( 11/12/2015).

Dikatakan lagi oleh Tri, tak sedikit sambungan ilegal ditemukan saat melakukan blusukan di sejumlah daerah – daerah padat penduduk dan yang belum tertata baik, seperti kawasan sebagian di Kelurahan Penjaringan, Kapuk Muara, Kalibaru , Cilincing, dan lain-lain.

“Dari laporan Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Utara,  penyebab terbanyak dari kejadian kebakaran diduga dari konsleting listrik, kompor, rokok dan dan lampu .

Kami meminta masyarakat untuk berhati – hati saat menyalahkan listrik maupun dalam menyalakan kompor. Kalau memasang atau menyambung listrik jangan menggunakan kabel salon tetapi yang berstandar  sesuai aturan yang berlaku, “ tambah Tri Kurniadi.

Sementara itu, Kepala Sudin Damkar dan PB Jakarta Utara, Frans Hodden Silalahi, mengatakan peristiwa kebakaran di tahun 2012 sebanyak 127 kali. Penyebabnya berasal dari konsleting listrik sebanyak 129 kali, (21) kompor, (9) rokok, (4) lampu dan  penyebab lainnya 37 kali.

Tahun 2013, masih dijelaskan kembali oleh dia,  kejadian kebakaran terjadi sebanyak 157 kali. Penyebab dari konsleting listrik sebanyak 113 kali, (14) kompor, (7) rokok, (1) lampu dan penyebab lainnya sebanyak 23 kali.

Sedangkan tahun 2014 terjadi 169 kali kebakaran. Dengan penyebabnya berasal dari konsleting listrik tercatat 92 kali, (17) rokok, (27) kompor, dan kejadian kebakaran disebabkan yang lainnya sebanyak 34 kali.

“Kami selalu mengingatkan kepada warga dalam setiap kesempatan, bahkan dalam mensosialisasikan pencegahan bencana kebakaran juga kami lakukan,”tambah Frans Hodden.

Ditambahkan, Kepala Seksi Operasi Sudin Damkar Jakarta Utara, Muchtar Zakaria, kejadian kebakaran paling banyak disebabkan dari konsleting listrik.

“Kejadian selama tiga tahun ini tercatat 523 kejadian kebakaran, dan memakan korban tewas pada  tahun 2012  tercatat 10 orang, tahun 2013  tercatat 10 orang dan tahun 2014 sebanyak 6 jiwa meninggal akibat kebakaran. 


Sedangkan nilai kerugian akibat kebakaran tahun 2012  diperkirakan  Rp110, 9 M ,tahun 2013  diperkirakan Rp 85, 8 M dan tahun 2014 hingga sekarang diperkirakan Rp 78,9 milyar, “terang Muchtar Zakaria.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar