Jakarta-Untuk mencegah dan menekan
terjadinya kebakaran di wilayah Jakarta Utara Plt Walikota Jakarta Utara,
Tri Kurniadi meminta PLN untuk melakukan operasi listrik (Opal) khususnya di
Jakarta Utara.
“Selain operasi Sambungan ilegal,
saya juga berharap agar bisa
mensosialisasikan pemakaian kabel yang sah digunakan dalam instansi
listrik karena disinyalir banyak warga yang menggunakan kabel salon yang
kekuatannya memang khusus arus lemah,”ujarnya saat memimpin rapim akhir tahun
2014 , Kamis ( 11/12/2015).
Dikatakan lagi oleh Tri, tak sedikit
sambungan ilegal ditemukan saat melakukan blusukan di sejumlah daerah – daerah padat penduduk dan yang belum tertata baik, seperti kawasan
sebagian di Kelurahan Penjaringan, Kapuk Muara, Kalibaru , Cilincing, dan
lain-lain.
“Dari laporan Sudin Pemadam
Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Utara, penyebab terbanyak dari kejadian kebakaran diduga
dari konsleting listrik, kompor, rokok dan dan lampu .
Kami meminta masyarakat untuk berhati
– hati saat menyalahkan listrik maupun dalam menyalakan kompor. Kalau memasang
atau menyambung listrik jangan menggunakan kabel salon tetapi yang
berstandar sesuai aturan yang berlaku, “ tambah Tri Kurniadi.
Sementara itu, Kepala Sudin Damkar
dan PB Jakarta Utara, Frans Hodden Silalahi, mengatakan peristiwa kebakaran di tahun
2012 sebanyak 127 kali. Penyebabnya berasal dari konsleting listrik sebanyak 129
kali, (21) kompor, (9) rokok, (4) lampu dan penyebab lainnya 37 kali.
Tahun 2013, masih dijelaskan kembali
oleh dia, kejadian kebakaran terjadi
sebanyak 157 kali. Penyebab dari konsleting listrik sebanyak 113 kali, (14) kompor,
(7) rokok, (1) lampu dan penyebab lainnya sebanyak 23 kali.
Sedangkan tahun 2014 terjadi 169
kali kebakaran. Dengan penyebabnya berasal dari konsleting listrik tercatat 92
kali, (17) rokok, (27) kompor, dan kejadian kebakaran disebabkan yang lainnya sebanyak
34 kali.
“Kami selalu mengingatkan kepada
warga dalam setiap kesempatan, bahkan dalam mensosialisasikan pencegahan
bencana kebakaran juga kami lakukan,”tambah Frans Hodden.
Ditambahkan, Kepala Seksi Operasi
Sudin Damkar Jakarta Utara, Muchtar Zakaria, kejadian kebakaran paling
banyak disebabkan dari konsleting listrik.
“Kejadian selama tiga tahun ini
tercatat 523 kejadian kebakaran, dan memakan korban tewas pada tahun
2012 tercatat 10 orang, tahun 2013 tercatat 10 orang dan tahun 2014
sebanyak 6 jiwa meninggal akibat kebakaran.
Sedangkan nilai kerugian akibat
kebakaran tahun 2012 diperkirakan Rp110, 9 M ,tahun 2013
diperkirakan Rp 85, 8 M dan tahun 2014 hingga sekarang diperkirakan Rp 78,9
milyar, “terang Muchtar Zakaria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar