Jakarta-Musim hujan seiring
meningkatnya debit air Kali Layar, volume sampah juga semakin meningkat. Saat
ini volume sampah di aliran Kali Layar yang menuju Waduk Rawa Badak, Jakarta
Utara, mencapai 10 kubik per harinya. Padahal, biasanya volume sampah hanya
mencapai 4 hingga 5 kubik per hari. Kerja ekstra pun harus dilakukan para
petugas kebersihan agar sampah tidak menghambat laju air menuju Waduk Rawa
badak.
Untuk membersihkan sampah di kali layar tersebut, belasan petugas nampak bahu-membahu membersihkan sampah di lokasi pintu penyaring sampah Kali Layar. Setelah berhasil diangkat dari Daerah Aliran Sungai (DAS), selanjutnya sampah-sampah ini diangkut menuju tempat pembuangan akhir menggunakan truk dari Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara.
Untuk membersihkan sampah di kali layar tersebut, belasan petugas nampak bahu-membahu membersihkan sampah di lokasi pintu penyaring sampah Kali Layar. Setelah berhasil diangkat dari Daerah Aliran Sungai (DAS), selanjutnya sampah-sampah ini diangkut menuju tempat pembuangan akhir menggunakan truk dari Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara.
Kepala
Operator Saringan Sampah Kali Layar, Endang (43), mengatakan, naiknya debit air
tidak diimbangi dengan kesadaran warga untuk tidak membuang sampah ke kali.
Pada
musim kemarau, kata Endang, volume sampah hanya 4-5 meter kubik per hari. Namun
saat musim hujan seperti sekarang ini meningkat menjadi 10 meter kubik per
hari. "Sejak memasuki musim hujan, volume sampah meningkat dua kali
lipat," ujarnya, Rabu (28/01/2015).
Untuk
mengantisipasi tumpukan sampah, pihaknya melakukan pengangkutan sebanyak empat
kali dalam sehari. Total volume sampah yang berhasil diangkut 3-4 meter kubik.
Lurah Rawa Badak Selatan, Sutarjo
mengatakan peran Kali Layar yang menuju Waduk Rawa Badak ini cukup vital dalam
mengatasi genangan di wilayah Kecamatan Koja. Untuk itu, perlu dilakukan
pengawasan rutin agar sampah-sampah yang menjadi sumbatan dan mengahalangi laju
air dapat terangkat.
“Volume sampah masih tinggi lantaran
kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan.
Kalau
sampai Kali tertutup sampah, aliran pasti terganggu. Risikonya
se-Kecamatan Koja bisa tergenang," ujarnya.
Dikatakan
Sutardjo, pihaknya akan menggencarkan sosialisasi kepada warga, seperti kepada
pedagang di Pasar Rawa Badak dan sejumlah pemukiman warga di sekitar kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar