Jakarta-Sebanyak 2000 bangunan di areal penampangan basah Waduk Pluit, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (10/01/2015) dibongkar aparat.
Pembongkaran ini dilakukan sebagai kelanjutan dari normalisasi Waduk Pluit. Dalam penertiban tersebut tidak ada perlawanan dari penghuni. Mereka sebelumnya sudah dipindahkan ke Rusunawa Muara Baru, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Pembongkaran ini dilakukan sebagai kelanjutan dari normalisasi Waduk Pluit. Dalam penertiban tersebut tidak ada perlawanan dari penghuni. Mereka sebelumnya sudah dipindahkan ke Rusunawa Muara Baru, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Walikota Jakarta Utara yang memimpin langsung pembongkaran tersebut mengatakan, memang rumah tersebut harus segera dibongkar, mengingat akhir Januari ini puncak hujan. Kami khawatir rumah warga tergurus longsor.
"Rumah yang dibongkar tersebut adalah bagian dari 2000 bangunan yang masih ada di atas Waduk Pluit. Sisa bangunan tersebut juga akan dibongkar. Penghuninya secara bertahap dipindahkan ke rusunawa. Setelah rumah dibongkar, selanjutnya tanah tersebut segera dikeruk,"ujar Rustam.
Dalam relokasi itu, kami telah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta untuk menyediakan Rusun.
Sebab, saat ini yang tersisa di Muara baru sekitar 400 unit lagi. Meski begitu kami berharap ini harus secepatnya diselesaikan sehingga seluruh warga sudah memiliki tempat tinggal di Rusunnawa.
Sementara Heriyanto, Koordinator Normalisasi Waduk dan Kali menjelaskan, saat ini kami masih menunggu kesiapan dari dua blok Rusunawa Muara Baru untuk menampung warga yang terkena normalisasi kali atau waduk.
"Febuari Waduk Pluit segera kami keruk,"ujar Heriyanto.
Rendi, 35, salah seorang penghuni yang rumahnya terkena pembongkaran tidak keberatan digusur, karena saat ini pemerintah telah menyiapkan rusunnawa Muara Baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar