Jakarta-Sebanyak 400 bangunan di areal
penampangan basah Waduk Pluit,
Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (17/01/2015) dibongkar aparat. Untuk
membongkar rumah warga di penampangan basah tersebut sebanyak dua alat berat
diturunkan untuk menghancurkan rumah warga.
Pembongkaran ini dilakukan
sebagai kelanjutan dari normalisasi Waduk Pluit.
Dalam penertiban tersebut tidak ada perlawanan dari penghuni.
Walikota Jakarta Utara, Rustam
Effendi yang memimpin langsung pembongkaran tersebut mengatakan, warga yang rumahnya terkena pembongkaran ini terlebih
dahulu kita pindahkan ke Rusunawa Muara Baru, Kecamatan Penjaringan, Jakarta
Utara.
“Warga yang dipindahkan ke
Rusunawa Muara Baru adalah warga yang benar-benar mempunyai rumah dipenampungan
basah dan bukan pengontrak. Relokasi warga yang berada di penampungan basah
dalam hal ini dilakukan secara bertahap,”kata Rustam kepada wartawan.
Ditambahkan Rustam, langkah
pembongkaran pemukiman warga ini dilakukan mengingat dalam waktu dekat ini
lumpur yang ada di Waduk Pluit segera dikeruk. Sebelum lumpur di keruk, maka
warga yang berada di pemukiman basah terlebih dahulu harus di pindahkan.
Kepala Dinas Satpol PP DKI
Jakarta, Kukuh Hadi Santoso, yang hadir dalam kesempatan itu menuturkan, sebanyak
500 anggota Satpol Jakarta Utara dilibatkan dalam kegiatan ini, dibantu aparat
TNI, POLRI, petugas kebersihan, PAM Jaya.
“Saya sudah sampaikan kepada seluruh
anggota Satpol PP baik yang ada ditingkat kelurahan, kecamatan dan Kota untuk terus
membantu dan mendukung tugas Walikota dan jajarannya karena ini program
pemerintah.
Keterlibatan anggota Satpol PP
bukan hanya hari ini saja, sebelumnya anggota Satpol PP dan kendaraanya juga turut membantu warga untuk memindahkan
barang-barang warga ke Rusunawa Muara Baru,”ujar Kukuh.
Sementara itu, Pelaksana Normalisasi Waduk dan Kali DKI Jakarta, Heriyanto
mengatakan, pembongkaran harus secepatnya dilakukan karena dilokasi ini akan
segera dilakukan pengerukan lumpur waduk. Selain itu, keberadaan puluhan
bangunan itu juga rawan longsor karena berdiri di atas penampang basah.
"Pengerukan lumpur sendiri akan dilaksanakan oleh pihak swasta yakni
PT. Intiland,”pungkas Heriyanto.
Sebelum dilakukan pengerukan lumpur, ditambahkan Heriyanto, saya meminta kepada
pihak perusahan untuk jangan dulu melaksanakan pengerukan lumpur sebelum seluruh
warga yang berada di penampungan basah pindah terlebih dahulu. Untuk mendukung
rencana pengerukan lumpur, saya berharap warga dapat mendukung hal ini dengan
cara segera pindah dari lokasi penampungan basah.
“Pengerukan lumpur di Waduk Pulit sebagai bagian dalam rangka mengantisipasi
banjir pada tahun 2015 ini,” terang Heriyanto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar