Kamis, 19 Februari 2015

Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bentuk Tim Gugus Deteksi Dini



Jakarta-Memastikan penyelenggaraan pendidikan di DKI Jakarta berjalan baik, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta membentuk Tim Gugus Deteksi Dini. 

Pembentukan tim ini didasari masih adanya sejumlah persoalan terkait penyelengaraan pendidikan di DKI Jakarta. Sejak Januari 2015, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menerima 72 aduan. Sebanyak 52 persen aduan terkait pungutan liar, aduan mengenai Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) sebesar 23 persen. Selanjutnya, sarana dan prasarana sekolah 16 persen dan terkait hal-hal lain sebesar 9 persen. Berdasarkan laporan masyarakat dan terbukti kebenarannya, 9 Kepala Sekolah dan guru sudah dicopot dari jabatannya.

Pembentukan tim gugus deteksi dini yang mengawasi pelaksanaan operasional sekolah. Rencananya, surat keputusan (SK) pembentukan tim tersebut akan ditandatangani pada pekan ini.

Nantinya akan ada 10 tim yang secara spesifik mengawasi sejumlah bidang, seperti tim gugus deteksi dini Kartu Jakarta Pintar (KJP), Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). 

 Secara struktural, tim tersebut akan dibentuk hingga ke tingkat suku dinas. Selain mengawasi operasional, tim juga bertugas menanggapi keluhan warga terkait pendidikan.

Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sopan Adrianto mengatakan, pembentukan tim tersebut tinggal menunggu SK Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Saat ini, draft SK tersebut sudah siap. "Suratnya sudah ada. Mudah-mudahan pekan ini sudah ditandatangani," ujar Sopan, Kamis (19/02/2015), kepada wartawan seusai kegiatan silahturahmi dan konsolidasi dengan komunitas sekolah. 

Dari aduan tersebut, tambah Sopan, tidak semua terbukti benar-benar terjadi. Namun diakuinya, sudah 9 kepala sekolah di DKI Jakarta yang dicopot berdasarkan aduan maupun keluhan dari masyarakat.

"Target kita setop perilaku menyimpang di sekolah. Saat ini kita tidak bisa lagi mentolerir bila masih ada yang melakukan penyimpangan," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar