Jakarta-Mencegah konsumen mengkonsumsi makanan tidak layak konsumsi dan berbahaya,
Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DKI Jakarta, melakukan
inspeksi mendadak (sidak) untuk merazia bahan dan produk makanan berbahaya.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan
Pangan DKI Jakarta, Sri Haryati, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka
memberikan jaminan keamanan pangan bagi masyarakat.
“Selain melaksanakan pengawasan pihaknya juga melakukan pembinaan kepada
konsumen salah satunya melalui PKK agar ikut menyosialisasikan bahaya dan jenis
bahan makanan yang berformalin,”kata Sri.
Lebih jauh ditambahkan dia, dalam sehari sejak pagi hingga sore pihaknya
sudah melakukan sidak ke 6 lokasi. Dari keenam lokasi itu pihaknya tidak
menemuka ada kandungan formalin pada ikan-ikan yang dijual oleh para pedagang.
Keenam lokasi yang di operasi itu antara lain supermarket di komplek
pertokoan Duta Merlin, Sentra Pelelangan Ikan di Kalibaru, Cilincing, Muara
Angke, Pasar Rawa Belong dan Kepulauan Seribu. Sebanyak 130 sample ikan bandeng
dan sejumlah panganan lain yang marak saat imlek di uji lab untuk mengetahui
apakah mengandung formalin.
“Dari keenam lokasi itu total sempel yang kami ambil ada sebanyak 130
sample. Dari sample setelah diuji tidak ditemukan positif mengandung formalin.
Begitru pula dengan di Muara Angke, dari 50 juga tidak ditemukan ikan yang ada
kandungan formalin,”katanya, di Pasar Ikan Muara Angke, Kecamatan Penjaringan,
Jakarta Utara kepada wartawan.
Sementara itu Subekti,30, salah pedagang ikan mengaku memang menjelang Imlek
ini permintaan ikan bandeng peningkatan lebih dari 20 persen.
“Sebelumnya permintaan ikan bandeng itu sekitar 700-800 kilogram, tapi
menjelang Imlek ini rata-rata 1 ton perhari. Ini terjadi sejak sepekan lalu,
namun sayangnya harga bukannya naik malah turun. Dari sebelumnya sekitar Rp 35
ribu/kilogram sekarang cuma Rp 20 ribu/kilogram,”tambah dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar