Jakarta-Puluhan lapak dan kios Pedagang Kaki
Lima (PKL) yang didirikan di atas saluran air dan bahu Jalan Pluit Permai serta
Jalan Taman Pluit Permai, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta
Utara, dibongkar, Senin (02/03/2015).
Pembongkaran dilakukan lantaran
keberadaan lapak dan kios tersebut menyulitkan perawatan saluran serta memicu
terjadinya bangkitan kemacetan.
Dalam pembongkaran tersebut diturunkan satu
unit alat berat jenis bechoe dikerahkan untuk mempercepat proses pembongkaran.
Ratusan personil gabungan baik dari unsur Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol
PP), Kepolisian dan TNI juga dikerahkan untuk mengamankan jalannya penegakkan
Perda 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Proses pembongkaran puluhan lapak
dan kios berlangsung kondusif, karena sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi
kepada para pedagang.
Dalam penertiban tersebut sempat diwarnai kericuhan. Sebab, saat akan ditertibkan, sejumlah
orang coba menghalang-halangi petugas Satpol PP yang akan melakukan
pembongkaran. Alhasil, aksi saling dorong dan adu mulut tak terhindarkan dalam
penertiban kali ini.
Awalnya,
jalannya pembongkaran yang dilakukan 300 personel Satpol PP dibantu TNI/Polri
sejak pukul 10.00 berlangsung kondusif. Namun, saat petugas hendak membongkar
lapak PKL di Jl Taman Pluit Permai, tiba-tiba saja sejumlah massa yang
menggunakan atribut salah satu partai politik (parpol) coba menghalang-halangi
petugas. Beruntung, aksi saling dorong dan adu mulut antara petugas dan massa
bisa segera dilerai.
Camat Penjaringan, Yani Wahyu Purwoko
mengatakan izin pemakaian lahan di lokasi binaan JU 34 ini sudah habis.
Sebanyak 80 pedagang ditertibkan dan nantinya segera direlokasi ke tempat lain.
Lebih lanjut Yani menambahkan dengan relokasi ke sejumlah lahan pengusaha maka
para pedagang bisa kembali berjualan.
“Penertiban
sebetulnya sudah direncanakan sejak eks lokasi JU 34 tersebut tak lagi
diperpanjang pada 2010. Baru, setelah ada lokasi untuk relokasi pedagang,
pihaknya melakukan penertiban.
"Tidak
mungkin kita berlaku serampangan tanpa memberikan solusi. Pihak Pluit Village
sudah sepakat memberikan tempat berjualan bagi para PKL," ujar Yani, Senin
(02/03/2015).
Sebelum
melakukan penertban, dikatakan Yani, pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan
berencana memindahkan pedagang ke Pluit Village, Rabu (4/3) mendatang. Bahkan,
sambung Yani, pihak Sudin KUMKMP Jakarta Utara juga akan memberikan gerobak
bagi PKL.
"Setelah
kios permanennya siap tentu mereka bisa langsung menempati. Untuk hari ini,
makanan yang sudah terlanjur dimasak PKL akan dibeli untuk kita makan
bersama," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar