Jakarta-Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi, Minggu (29/03/2015), meresmikan bank sampah Peduli Lingkungan Kenanga, RW 04, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Ia berharap dengan adanya bank sampah ini sebagai salah satu upaya mengurangi sumber sampah dari sumbernya. Disampingi itu, Walikota juga mengharapkan sampah di wilayah Jakarta Utara tidak ada lagi yang berceceran di jalan atau di sembarangan tempat sekaligus volume sampah yang dibuang di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat dapat di kurangi.
Disamping itu, berharap peresmian bank sampah ini akan menjadi awal sebuah gerakan keswadayaan masyarakat dalam mengelola sampah.
"Kalau gerakan semacam ini tumbuh di seluruh RW di seluruh kelurahan, saya yakin bahwa persoalan pengelolaan sampah di kota ini akan dapat teratasi," ujarnya.Ia berharap dengan adanya bank sampah ini sebagai salah satu upaya mengurangi sumber sampah dari sumbernya. Disampingi itu, Walikota juga mengharapkan sampah di wilayah Jakarta Utara tidak ada lagi yang berceceran di jalan atau di sembarangan tempat sekaligus volume sampah yang dibuang di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat dapat di kurangi.
Disamping itu, berharap peresmian bank sampah ini akan menjadi awal sebuah gerakan keswadayaan masyarakat dalam mengelola sampah.
Dalam kesempatan itu, Walikota Jakarta Utara juga menjelaskan bahwa saat ini di Jakarta Utara baru mempunyai 24 bank sampah.
"Dilihat dari jumlahnya Jakarta Utara masih membutuhkan banyak bank sampah. Dimana idealnya satu RW punya satu bang sanmpah,"terang suami dari Ny. Inad Luciawaty tersebut.
Sementara itu, Yakobus, pendamping Wahana Visi Indonesia (WVI), menjelaskan peran kami dalam hal ini adalah sebagai pendamping. Dimana sebelumnya, terlebih dahulu dilakukan melalui proses yang telah berjalan sejak satu tahun yang lalu dengan diawali adanya kelompok kecil.
Saat ini, nasabah Bank Sampah Peduli Lingkungan Kenanga berjumlah 106 anggota dengan volume sampah yang ditabung di bank sampah ini dalam satu bulannya sebanyak 5 ton.
"Para nasabah bank sampah ini berasal dari sektor pendidikan seperti pendidikan usia dini (PAUD), dan sekolah dasar (SD),"kata dia.
Kami berharap lewat bank sampah ini bisa menjadi percontohan untuk gerakan yang bersifat masif.
"Kedepan tantangan bukan semakin mudah, namun kami percaya dengan adanya dukungan dari semua pihak maka bank sampah ini semakin besar dan membesar," tambahnya.
Terima kasih sudah diliput.
BalasHapus