Jakarta-Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok ) merencanakan penggunaan uang elektronik atau e-money untuk jajan dan kebutuhan transportasi para murid Sekolah Menengah Pertama di Jakarta dalam rangka pengintegrasian beberapa bus kota di Jakarta di bawah koordinasi TransJakarta mulai Juni 2015.
Jika wacana tersebut terwujud, nantinya proses jual-beli di kantin-kantin sekolah dan pembayaran ongkos bus oleh siswa-siswi di Jakarta tidak lagi menggunakan uang fisik seperti saat ini.
"Saya mau dorong di kantin-kantin pun nanti belanjanya harus menggunakan e-money. Bus umum juga kan mau kami integrasikan mulai Juni, bertahap Kopami dan Kopaja masuk ke TransJakarta dan kita bayar rupiah per kilometer," kata Ahok usai meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama yang digelar di SMAN 80, Sunter, Jakarta Utara, Senin (04/05/2015).
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengatakan agar distribusi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tepat sasaran, setiap individu yang kurang mampu diharap mau memiliki e-money untuk menerima bantuan.
Ahok berpendapat penggunaan e-money dapat mempermudah kontrol dan pengawasan Pemprov DKI Jakarta atas bantuan yang akan dan telah mereka berikan kepada warga ibu kota.
"Jadi nanti anak-anak sekolah tidak perlu memikirkan urusan bus dan segala macam (urusan transportasi). Lebih mudah kalau murid naik bus menggunakan e-money ini mungkin nanti didebitnya misal bisa Rp 1.000.
"Jadi semakin orang tidak mampu di Jakarta, semakin dia harus menggunakan uang plastik ini supaya kami bisa bantu dia," kata Ahok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar