Jakarta-Ketua TP PKK Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Ny. Diah Utami Palupi bersama kaum ibu dan remaja putri rutin setiap seminggu sekali melatih diri memainkan alat musik bernuasa seni islam
Ketua TP PKK Kelurahan Ancol, Ny. Diah Utami Palupi mengatakan, seni Islam, termasuk seni qasidah dapat memberi sumbangan moral bagi umat Islam.
“Seni bernafaskan Islam, memiliki karakter yang universal diharapkan dapat memberi sumbangan berharga di era globalisasi yang mengalami kegersangan rohaniah, kekeringan spiritual, dan kehilangan makna hidup,” papar Ny. Diah kepada aspirasirakyat1.blogspot.com, disela-sela latihan memainkan alat musik qasidah, bertempat di Kantor Kelurahan Ancol, Minggu (03/05/2015).
Menurut Ny. Diah, seni qasidah membawa misi agama dan membawa pesan moral.
“Melalui seni, dakwah lebih mudah sampai. Artinya bahwa seni tidak terpisahkan dengan dakwah yang kita lakukan,” kata Ny. Diah.
Seni qasidah, ditambahkan Ny. Diah, diciptakan, dirancang dan disuguhkan untuk memberi kesejukan kepada umat, melalui pesan-pesannya yang brilian dan bersumber dari kitab suci al Quran dan hadits serta kehidupan sehari-hari.
Memang, lanjut Ny. Diah, seni Islami itu bukan sekadar seni biasa, tapi dalam rangka ibadah, bersyukur pada Tuhan, seni yang berupaya menumbuhkan dan memupuk akhlak mulia.
Seni yang Islami, lanjut Ny. Diah, bukan hanya mengedepankan unsur estetik tapi juga memperhatikan nilai etiknya. “Ibu-ibu yang memainkan qasidah terlihat lebih anggun, karena bajunya tertutup,” ujar Diah.
Seni bernafaskan Islam ini memiliki karakter universal yang diharapkan dapat memberi sumbangan berharga bagi umat Islam dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Dia menjelaskan, olahraga sebagai penyegar jasmani, ibadah penyegar rohani, Ilmu pengetahuan penyegar akal pikiran. Musik sufi dapat mengangkat kualitas manusia dan bukan menjerumuskan kehinaan.
Pertumbuhan seni budaya Islam sangat pesat, baik klasik dan modern. Ini menimbulkan kesadaran baru, bukan sekadar sebagai hiburan dan tontongan tapi pendidikan Islam.
“Grup qasidah, marawis, salawat, orkes gambus telah benar-benar menunjukkan hiburan menarik, menimbulkan nuansa hubungan ukhuwah Islamiyah di antara kita,” ucap Ny. Diah.
Meski demikian, dia menilai masih perlu ditingkatkan, terutama kualitas. Ia mengharapkan kualitas seni qasidah perlu diperbaiki, sehingga menjadi kesenian yang dapat menyentuh para pendengarnya dan berpengaruh pada perilaku pendengarnya, apalagi yang menyanyikannya.
Ketua TP PKK Kelurahan Ancol, Ny. Diah Utami Palupi mengatakan, seni Islam, termasuk seni qasidah dapat memberi sumbangan moral bagi umat Islam.
“Seni bernafaskan Islam, memiliki karakter yang universal diharapkan dapat memberi sumbangan berharga di era globalisasi yang mengalami kegersangan rohaniah, kekeringan spiritual, dan kehilangan makna hidup,” papar Ny. Diah kepada aspirasirakyat1.blogspot.com, disela-sela latihan memainkan alat musik qasidah, bertempat di Kantor Kelurahan Ancol, Minggu (03/05/2015).
Menurut Ny. Diah, seni qasidah membawa misi agama dan membawa pesan moral.
“Melalui seni, dakwah lebih mudah sampai. Artinya bahwa seni tidak terpisahkan dengan dakwah yang kita lakukan,” kata Ny. Diah.
Seni qasidah, ditambahkan Ny. Diah, diciptakan, dirancang dan disuguhkan untuk memberi kesejukan kepada umat, melalui pesan-pesannya yang brilian dan bersumber dari kitab suci al Quran dan hadits serta kehidupan sehari-hari.
Memang, lanjut Ny. Diah, seni Islami itu bukan sekadar seni biasa, tapi dalam rangka ibadah, bersyukur pada Tuhan, seni yang berupaya menumbuhkan dan memupuk akhlak mulia.
Seni yang Islami, lanjut Ny. Diah, bukan hanya mengedepankan unsur estetik tapi juga memperhatikan nilai etiknya. “Ibu-ibu yang memainkan qasidah terlihat lebih anggun, karena bajunya tertutup,” ujar Diah.
Seni bernafaskan Islam ini memiliki karakter universal yang diharapkan dapat memberi sumbangan berharga bagi umat Islam dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Dia menjelaskan, olahraga sebagai penyegar jasmani, ibadah penyegar rohani, Ilmu pengetahuan penyegar akal pikiran. Musik sufi dapat mengangkat kualitas manusia dan bukan menjerumuskan kehinaan.
Pertumbuhan seni budaya Islam sangat pesat, baik klasik dan modern. Ini menimbulkan kesadaran baru, bukan sekadar sebagai hiburan dan tontongan tapi pendidikan Islam.
“Grup qasidah, marawis, salawat, orkes gambus telah benar-benar menunjukkan hiburan menarik, menimbulkan nuansa hubungan ukhuwah Islamiyah di antara kita,” ucap Ny. Diah.
Meski demikian, dia menilai masih perlu ditingkatkan, terutama kualitas. Ia mengharapkan kualitas seni qasidah perlu diperbaiki, sehingga menjadi kesenian yang dapat menyentuh para pendengarnya dan berpengaruh pada perilaku pendengarnya, apalagi yang menyanyikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar