Kamis, 16 Mei 2013

JFFF Hadirkan Aneka Busana, Boga, Dan Hiburan

Salah satu karya Busana di JFFF 2013

Jakarta-Aneka karya busana, boga, dan hiburan digelar di Sentra Kelapa Gading, Kota Administrasi Jakarta Utara, 9-26 Mei 2013. Beragam budaya diramu dalam suguhan bertajuk Jakarta Fashion and Food Festival  (JFFF ) dimana tahun ini memasuki usia ke-10 sejak pertama kali digelar tahun 2004. 

Hadir dalam acara itu, antara lain Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, pejabat di lingkungan Dinas Pariwisata DKI Jakarta dan Kota Jakarta Utara, Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono, serta Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk Johanes Mardjuki.

Tetabuhan kelompok marching band mendegupkan suasana Gading Nite Carnival (GNC), pembuka rangkaian Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) 2013, Kamis (9/5/2013) malam lalu.

Barisan peserta berbusana unik, berasal dari  Jember Fashion Carnaval, menari lincah membelah penonton sebelum tiba di depan tribun utama. Suasana tambah meriah, saat lampu sorot bergerak cepat mengikuti irama musik.

Pada sekuen berikutnya, peserta menampilkan mobil berhias lampion raksasa, tarian, dan busana khas Betawi. Kemudian disusul sekuen makanan yang menampilkan berbagai macam kue tradisional dan kuliner asli Indonesia. Ada pula pentas busana dan kostum hasil karya siswa sekolah-sekolah mode di Indonesia.

Rombongan berikutnya berparade mementaskan kekhasan Indonesia Tengah dan Indonesia Timur. Mereka menampilkan tari, kostum, dan topeng khas Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Kemudian rangkaian bertajuk "Barbie Flagship Store di Mal Kelapa Gading", pahlawan super, serta kelompok fauna.

Ketua Umum JFFF, Soegianto Nagaria mengatakan, JFFF merupakan perayaan mode dan kuliner tahunan yang berupaya mengangkat reputasi Jakarta sebagai pusat mode dan belanja. Acara ini juga berupaya memajukan industri kuliner dan boga Tanah Air.

Selain peragaan busana karya perancang profesional, siswa sekolah mode, dan perancang dari daerah, panitia juga menggelar Kampoeng Tempo Doeloe (KTD) yang menampilkan aneka makanan tradisional, seperti gado-gado, gudeg, nasi goreng, nasi ulam, sate, sop, pecel, dan aneka olahan mi. KTD digelar di La Piazza dan diisi sekitar 80 stan dengan 100 makanan produk pengusaha kecil menengah bidang kuliner.

KTD kali ini melibatkan lebih banyak pengusaha UKM. Stan ditambah dan digelar di lokasi yang lebih luas. Stan-stan itu buka setiap hari pada pukul 16.00-22.00 pada Senin-Jumat dan pukul 11.00-23.00 pada Sabtu-Minggu, tambah Soegianto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar