Jakarta-Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo memastikan tidak ada tebang pilih dalam pembongkaran bangunan di bantaran Waduk Pluit. Jokowi yang tiba di bantaran Waduk Pluit sekitar pukul 14.45 tampak memperhatikan jalannya pembongkaran yang berlangsung.
Warga sekitar yang melihat kemunculan Jokowi, langsung menghampirinya dan berebut ingin bersalaman dengan mantan Walikota Solo ini.
"Saya hanya memantau beberapa bangunan yang dibongkar. Hanya ingin mengecek lapangan futsal yang dibongkar," ujar Jokowi, di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Senin (20/5).
Dikatakan Jokowi, dalam pembongkaran ini tidak ada tekanan dari pihak mana pun. Dirinya hanya ingin membuktikan bahwa pembongkaran di atas lahan terlarang yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta tidak tebang pilih.
Ia menyebutkan, pembongkaran bangunan di bantaran waduk terus dilakukan secara bertahap. Bahkan, pihaknya akan terus menambah alat berat yang digunakan untuk mengeruk lumpur dan eceng gondok. Saat ini, setidaknya ada empat eskavator yang berada di lokasi, tiga diantaranya berada di areal waduk sementara sisanya berada di tepi waduk.
Sementara itu, untuk relokasi warga yang berada di sisi barat Waduk Pluit masih menunggu ketersediaan rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Terlebih, masih ada 680 rusun yang menjadi kewajiban pengembang dan belum diserahkan ke Pemprov DKI Jakarta.
Saat meninjau waduk, mantan Walikota Surakarta itu mengajak berdialog sejumlah warga. "Rusunnya nanti sedang disiapkan," kata dia.
"Pak yang ngontrak nanti gimana?" Tanya seorang warga. "Maunya gimana, nanti dipikirkan. Udah lama di sini," jawab Jokowi.
"Udah," sontak warga. "Punya Kartu Tanda Penduduk (KTP)?" tanya Jokowi. "Punya," kata warga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar