Suasana Sholat Idul Adha 2013, di Plaza Barat Kantor Walikota Jakarta Utara |
Jakarta-Wakil Walikota Jakarta Utara, Tri Kurniadi bersama Jajaran Muspiko dan Forum Komunikasi Unsur Pimpinan Kota ( FKPK ) Jakarta Utara dan warga melaksanakan Sholat Idul Adha di halaman Plaza
Barat Kantor Walikota Jakarta Utara, Selasa ( 15/10/2013 ).
Adapun tema yang diangkat dalam kegiatan ini Ibadah Qurban dan Kepedulian Sosial.
Adapun tema yang diangkat dalam kegiatan ini Ibadah Qurban dan Kepedulian Sosial.
Sholat Sunat Idul Adha dipimpin
oleh Imam H. Muhammad Syatibi selaku pengurus LPTQ Jakarta Utara dan
bertindak sebagai Khotib H. Nasurullah Jasam selaku Guru Besar UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Kepala Suku Dinas Tata Kota,
Sukriyah, yang juga selaku Panitia Hari Besar Islam ( PHBI ) di Kantor Walikota
Kota Jakarta Utara mengatakan, untuk pengumpulan hewan kurban pada Idul Adha
2013 ini berasal dari lingkungan Kantor Pemerintah Kota Administrasi Jakarta
Utara dan Perusahaan di wilayah Jakarta Utara sebanyak 31 ekor Sapi serta 70 ekor
Kambing.
Penyaluran hewan dan daging kurban sebagai
berikut, 18 ekor Sapi hidup disalurkan kepada yayasan, organisasi masyarakat,
organisasi politik, Kodim dan Polres Jakarta Utara, masing-masing 1 ekor, 88
ekor kambing diserahkan dalam keadaan hidup kepada yayasan, organisasi
masyarakat, majelis taklim, masjid dan mushollah di wilayah Jakarta Utara,
serta 13 ekor Sapi direncanakan akan di sembelih di Rumah Pemotongan Hewan Pengilingan
Cakung, Jakarta Timur, dan akan dibagikan kepada kuran lebuih 1300 orang yang
berhak ( Pegawai dilingkungan Kantor Walikota Jakarta Utara, dan masyarakat di
sekitar Kantor Walikota Jakarta Utara.
Wakil Walikota Jakarta Utara, Tri
Kurniadi, menuturkan, pengorbanan
yang dilambangkan dengan keikhlasan merupakan ketakwaan terhadap perintah sang
ilahi yang pada hakekatnya dapat mengikis dan menghilangkan rasa kekikiran
dalam hati.
Dalam
ceramahnya, H. Nasrullah Jasan, mengatakan, jika petrhatikan dengan seksama,
sesungguhnya perintah Allah SWT, baik yang wajib maupun yang sunnah tidak
pernah sepi dari hikmah dan nilai, dalam Al-Qur’an bukan hanya terdapat hukum
yang tetapi juga hikmah, keduanya sama-sama diisyaratkan dalam Al-Qur’an, ini
menunjukkan bahwa hukum dan hikmah sama pentingnya.
Ibadah
haji, seperti halnya ibadah-ibadah yang lain jika dilakukan dengan pemahaman
yang baik dan penuh penghayatan, banyak sekali hikmah dan pelajaran yang bisa
diambil.
Berkaitan dengan hikmah ibadah haji, kembali dijelaskan H. Nasurllah, memiliki 3 point penting yang perlu kita renungkan, yakni ibadah haji bukan merupakan perjalanan wisata biasa karena yang dikunjungi bukan tempat-tempat rekreasi, akan tetapi tempat yang memiliki nilai ibadah dan sejarah yang sangat tinggi.
Berkaitan dengan hikmah ibadah haji, kembali dijelaskan H. Nasurllah, memiliki 3 point penting yang perlu kita renungkan, yakni ibadah haji bukan merupakan perjalanan wisata biasa karena yang dikunjungi bukan tempat-tempat rekreasi, akan tetapi tempat yang memiliki nilai ibadah dan sejarah yang sangat tinggi.
Disampingi
itu, point penting yang perlu direnungkan dalam ibadah haji, yakni ibadah haji
meerupakan ibadah yang harus dilakukan dengan membawa bekal cukup dan bekal
yang paling baik adalah taqwa. Serta, ibadah haji harus dilaksanakan dengan penuh
keikhlasan karena Allah SWT. Bukan karena yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar