Senin, 06 Januari 2014

Ribuan pohon ditebang karena Jalan Tol, Jakut semakin gersang



Jakarta-Sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan infrastruktur sebagai solusi mengurangi kemacetan. Akibat proyek-proyek itu, pohon-pohon yang berada di lokasi pekerjaan harus ditebang. Dengan keadaan demikian, Jakarta pun semakin gersang dan tingkat polusi semakin tinggi karena tidak ada lagi yang menyerap karbondioksida.

Dalam waktu dekat, lebih kurang
dua ratus pohon di Hutan Kota Plumpang, Kelurahan Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara akan ditebang akibat proyek pembangunan jalur tol

Kepala Seksi Jalur Hijau Suku Dinas Pertamanan Jakarta Utara, Agustine menuturkan, kurang dari 200 pohon sudah ditebang demi kepentingan proyek tersebut. Kemungkinan jumlah itu akan terus bertambah seiring berjalannya pembangunan. 

”Itu (proyek pembangunan) untuk tiang pancang penghubung tol dari Pelabuhan Tanjung Priok ke arah Pluit,” ucapnya.

Agustine menambahkan, ratusan pohon yang sudah ditebang kontraktor rata-rata berusia 5 sampai 25 tahun. Pohon-pohon tersebut di tanam di sekitar Embung Plumpang yang berhubungan langsung dengan Kali Warakas.

”Jenis pohon yang ditebang tersebut adalah pohon pelindung, “kata Agustine. 

Karena itu, dia meminta kontraktor menempati janji mereka. Sesuai dengan kesepakatan antara kontraktor dengan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, setiap pohon yang ditebang di Hutan Kota Plumpang masing-masing diganti 10 pohon baru. Artinya, jika kontraktor menembang 200 pohon, mereka berkewajiban menaman 2.000 pohon.

“Pergantian pohon tersebut sesuai dengan Surat Keputusan ( SK ) Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta No. 9 Tahun 2002,” terang dia menambahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar