Jakarta-Komisi Pemilihan Umum ( KPU Jakarta Utara mencatat sebanyak 2.877
Tempat Pemungutan Suara ( TPS ) yang tersebar di 6 kecamatan di wilayah Kota
Administrasi Jakarta Utara.
Dari jumlah itu sebanyak 132 TPS termasuk lokasi rawan tersebut
di antaranya tersebar di wilayah Tanah Merah, Kecamatan Koja, Rorotan dan
Kampung Sawah, Kecamatan Cilincing, serta Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan.
Ketua Panwaslu Jakarta Utara, Andi Ganyu mengatakan, secara umum telah terjadi perubahan tren potensi kerawanan konflik dari pemilu sebelumnya. Konflik tersebut rawan terjadi saat perhitungan suara nanti.
"Kemungkinan terjadi pada saat perhitungan nanti. Karena para calon legislatif (caleg) mewaspadai terjadinya pergeseran suara sesama internal partai," ujarnya, Senin (03/02/2014).
Selain itu, kata Andi, perubahan kotak suara dari aluminium menjadi kardus juga rawan rusak. Karena beberapa lokasi di Jakarta Utara seperti Kecamatan Penjaringan dan Kecamatan Kelapa Gading, rawan genangan sehingga berpotensi menyebabkan kotak rusak dan membuat hasil pemilu dapat tercecer.
"Walaupun KPU mengklaim kotak tahan air, tapi juga perlu dipikirkan jangan sampai terendam. Selain itu, beban kotak bila terisi mencapai 10 kg, bila ditumpuk juga berpotensi rusak," tegasnya.
Ketua Panwaslu Jakarta Utara, Andi Ganyu mengatakan, secara umum telah terjadi perubahan tren potensi kerawanan konflik dari pemilu sebelumnya. Konflik tersebut rawan terjadi saat perhitungan suara nanti.
"Kemungkinan terjadi pada saat perhitungan nanti. Karena para calon legislatif (caleg) mewaspadai terjadinya pergeseran suara sesama internal partai," ujarnya, Senin (03/02/2014).
Selain itu, kata Andi, perubahan kotak suara dari aluminium menjadi kardus juga rawan rusak. Karena beberapa lokasi di Jakarta Utara seperti Kecamatan Penjaringan dan Kecamatan Kelapa Gading, rawan genangan sehingga berpotensi menyebabkan kotak rusak dan membuat hasil pemilu dapat tercecer.
"Walaupun KPU mengklaim kotak tahan air, tapi juga perlu dipikirkan jangan sampai terendam. Selain itu, beban kotak bila terisi mencapai 10 kg, bila ditumpuk juga berpotensi rusak," tegasnya.
Sementara itu, jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014,
jajaran Polres Jakarta Utara menggelar pasukan pengamanan. Sebanyak 2.200
personel kepolisian dan gabungan dikerahkan untuk mengamankan Pemilu di Jakarta
Utara.
Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol M
Iqbal mengatakan, pihaknya sangat siap mengawal pemilu legislatif tersebut yang
dijadwalkan akan dimulai pada 9 April 2014.
"Gelar pasukan Brata Jaya, kami
ingin menunjukkan kami siap mengamankan pemilu. 1700 personel khususnya dari
Polres, Polda plus 500 dari TNI," kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol M
Iqbal, Senin (3/2/2014).
Personel kepolisian itu akan
disiagakan di 2.877 Tetmpat Pemungutan Suara (TPS). Dari data yang dimiliki
kepolisian, identifikasi kerawanan atas pertimbangan wilayah yang tergolong
area abu-abu dan lokasi yang jauh dari Polres. Karena mobilisasi pasukan
membutuhkan waktu serta basis-basis partai yang rawan gejolak.
Dari setiap TPS, penjagaan juga
dilakukan secara situasional. Penjagaan disesuaikan dengan titik-titik rawan di
TPS tertentu.
"Ada sekitar 132 TPS yang
kiranya nggak aman. Masing-masing 3 TPS, 1 polisi itu untuk yang aman. Kalau
yang rawan 1 polisi 2 TPS. Jadi dibagi 3 kategori, TPS aman, rawan, sangat
rawan," jelas Iqbal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar