Jakarta-Akibat sering
dilintasi kendaraan berat yang menuju kawasan berikat nusantara ( KBN) Cilincing, mengalami kerusakan berat. Ditambah dengan guyuran hujan
yang melanda Jakarta setiap harinya.
Dari pantauan, Kamis ( 27/02/2014), Jalan Raya Cakung
Cilincing dua arah yaitu dari Tg. Priok menuju Cakung dan sebaliknya setiap
hari selalu dalam kondisi macet. Penyebab kemacetan yang paling utama
disebabkan oleh kondisi jalan yang rusak parah antara lain berlubang dan jalan
patah hampir diseluruh ruas jalan akibat genangan air.
Disamping itu pemandangan trailer parkir
disisi jalan menambah parahnya kemacetan. Kondisi ini sering dikeluhkan para
pengguna jalan yang melintasi jalan Cakung - Cilincing (Cacing). Jarak tempuh 7
km bisa ditempuh hingga 4 jam. Selain itu imbas kemacetan bisa terjadi sampai
ke Jalan Raya Bekasi, Jalan Tol Cakung hingga sebagian besar wilayah Jakarta
Utara.
Hal itu
membuat sejumlah warga mengeluhkan keadaan ini. Salah satunya Ranto (38) warga Cilincing. Setiap kali dirinya
berangkat kerja, harus berjuang melewati jalan berlubang dan kemacetan.
“Saya heran belum ada setahun jalan ini diperbaiki, tapi kenapa sekarang kembali rusak lagi, apa kwalitas jalannya jelek atau
pengawasan kendaraan yang tidak terkontrol," kata Rian (38) warga Cilincing.
Hal yang sama dialami Ridwan (45) pengemudi kontener. Akibat jalan
yang rusak kendaraannya harus mengalami patah pada bagian as rodanya. Padahal dirinya
sudah berjalan pelan saat melewati jalan berlobang.
“ Kalo seperti ini, saya bisa rugi. Karena uang makan saya harus
mengganti kerusakan. Ditambah ritase yang saya terima jadi berkurang,” keluhnya
sambil memandangi trailer yang tengah mogok.
Sementara itu, menurut Kasudin PU Jalan Jakarta Utara, Monang
Ritonga, selama ini pihaknya telah mencoba meminimalisir kerusakan jalan yang
ada. Namun karena cuaca yang tidak
menentu, membuat konstruksi jalan mudah rusak.
“Kita sudah lakukan perbaikan di setiap lini. Bahkan dari
petugas kita bekerja siang malam untuk mengantipasi keluhan masyarakat. Namun,
cuaca yang tidak menentu. Membuat hasil yang kita lakukan menjadi berantakan
lagi,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar