JWBM RW 11, Kelurahan Lagoa, Jakarta Utara |
Jakarta-Setelah
sukses penerapan Jam Wajib Belajar Malam ( JWBM ) di lingkungan RW 05,
Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Pemerintah Kota ( Pemkot )
Jakarta Utara ( Jakut ) terus mendorong kawasan JWBM di seluruh kelurahan yang
terbingkai di enam kecamatan se-Jakarta Utara.
Sekretaris
Kota ( Sekko ) Jakarta Utara, Junaedi, menuturkan penerapan JWBM pada pukul
19.00 sampai dengan 21.00 di Jakarta Utara contohnya, ternyata tak sia-sia.
Kebijakan ini untuk mempercepat Kota Layak Anak ( KLA ).
Penerapan
JWBM sesuai Perda No.8/2006 pasal 11 ayat 3 tentang wajib belajar bagi para
pelajar setiap hari di rumah dari pukul 19.00 hingga pukul 21.00.
RW
05 Kelurahan Koja merupakan RW percontohan Kampung Cerdas, semoga bisa
menginspirasi RW lainnya di Kelurahan lain di wilayah Jakarta Utara untuk
menerapkan JWBM. Dan kami akan mendorong kelurahan lain bisa menerapkan JWBM,
kata Sekko didampingi Kepala Suku Dinas ( Sudin ) Pendidikan Menengah ( Dikmen
) Jakarta Utara, Andri Kunarso.
Kepala
Sudin Dikmen Jakarta Utara, Andri Kunarso, mengatakan, sampai saat ini sudah
ada beberapa kelurahan yang telah menerapkan JWBM. Selain RW 05 Koja, saat ini
JWBM juga telah ada di RW 01 Kelurahan Koja, RW 02 Tugu Utara, RW 11 Lagoa,
RW 01 Sunter Agung, RW 13 Penjaringan, dan RW 08 Cilincing.
Camat
Koja, Rahmat Effendi Lubis, dalam hal penerapan JWBM di wilayannya,
menjelaskan pihaknya dengan mengandeng karang taruna bersama komponen
yang ada, bertekad membangun Kampung Cerdas lainnya di wilayah Kelurahan lainya
se-Kecamatan Koja.
Sementara
itu, Ketua RW 05 Kelurahan Koja, Asep Suprihatin, menuturkan, JWBM telah ada
diwilayahnya sejak 2012 lalu.
Hingga
kini sebanyak 150 anak tergabung dari tingkat sekolah dasar (SD), sekolah
menengah pertama (SMP), hingga sekolah menengah atas (SMA) itu kini sudah
merasakan hasilnya.
Rabu
malam Kamis siswa wajib belajar bersama di balai warga dari pukul 19.00- 21.00.
Pada hari Senin, Selasa, dan Kamis, mereka diwajibkan belajar di rumah
masing-masing, selain anak dilarang keluyuran malam, orang tua dilarang
menyalakan TV pada saat JWBM berlangsung. Para pegajar sendiri saat JWBM,
berinteraksi dengan siswa mengajarkan pelajaran Bahasa Inggris,
Matematika Kumon, dan pengetahuan Umum.
“Hadirnya
Kampung Cerdas, yakni turut membantu program Pemerintah dibidang Pendidikan,
ikut mencerdaskan anak Bangsa, mengurangi aktifitas anak bermain dimalam hari,
dan meningkatkan prestasi anak,” terang Asep.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar