Pergudangan kontainer di Jakarta Utara |
Jakarta-Keberadaan pergudangan kontainer yang terletak di
wilayah pemukiman Jakarta Utara membuat warga mengeluh.
Anto (40 ) menuturkan dengan adanya keberadaan
pergudangan di pemukiman warga berbuntut pada banyaknya truk gandeng yang
melintas di pemukimannya. Selain membuat jalan bertambah sempit. Jalan yang
sering dilintasi kontener menjadi mudah rusak dan berlubang.
”Apalagi kalo hujan, jalan berlobang jadi tidak
terlihat karena lobang tertutup air. Dan itu membuat pengguna motor terjatuh
dan diseruduk oleh kontener,” kata Anto.
Tidak hanya itu, Anto juga merasa khawatir dengan
seringnya kontener yang melintas di pemukiman. Karena sering sekali anak-anak
bermain di jalan dan tertabrak.
”Serem banget kalo lagi jalan macet. Apalagi
kalau hujan. Rem truk kontener suka blong. Makanya warga disini sering membuat
polisi tidur agar truk kontener berjalan lambat,” kata Anto.
Berkitan dengan hal itu, Kepala Sudin PU Jalan
Jakarta Utara Monang Ritonga mengaku, dalam tata ruang, Koja, Cilincing dan
Sunter memang termasuk salah satu lokasi yang disiapkan untuk komplek pergudangan
dan perumahan.
Namun, kondisi saat ini sudah tidak memungkinan.
Menurut dia, Sunter sudah harus bebas dari gudang maupun garasi kontainer.
Sebab, sudah banyak perumahan di lokasi tersebut.
“Sudah 30 puluhan tahun begitu. Harusnya di tata
ruang sudah dirubah. Disesuaikan dengan kondisi sekarang. Masa perumahan
menyatu dengan komplek pergudangan. Akibatnya, kita kesulitan memperbaiki
kerusakan jalan di lokasi tersebut. Penyebabnya, daya tahan jalan tidak sesuai
dengan beban jalan,” kata Monang, Kamis (27/03/2014).
Menurut Monang, daya tahan jalan lingkungan hanya
mampu menahan beban seberat 6 sampai 18 ton. Sedangkan berat kosong kontainer
saja sudah mencapi 20 ton. Akibatnya jalan lingkungan di wilayahnya mudah
rusak. Dia memperkirakan, kerusakan jalan akibat kontainer di wilayahnya
mencapai 60 persen. Persentase tersebut dilhat dari kondisi jalan serta
kerusakan yang terjadi akibat lalu lintas kontainer.
“Memang harusnya kontainer tidak lewat jalan
lingkungan. Karena jalan lingkungan bukan untuk kontainer,” ucapnya.
Agar masalah tersebut tidak memunculkan masalah
baru, Monang mengatakan, instansinya setuju jika pergudangan dan garasi
kontainer dibuat terpisah. Dia mengatakan, sistem zonasi untuk pergudangan dan
garasi kontainer memang sudah harus dilakukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar