Rabu, 02 April 2014

Belanda Akan Bangun Rusun Untuk Relokasi Warga Muara Baru


Jakarta-Pemerintah Belanda berenca akan membangun Rusunawa (Rumah Susun Sewa)  diwilayah  Muara Baru. Rusunawa sendiri rencananya bertahap akan dibangun di lingkungan RT 20/17 Penjaringan, seiring dengan pembangunan tanggul yang akan dimulai Juli nanti, (02/04/2014).

Walikota Jakarta Utara Heri Budi Hartono, disela-sela kunjungan Menteri Infrasturktur dan lingkungungan hidup Belanda Melanie Schultz Van Haegen di Muara Baru mengatakan,  pembangunan rusunawa di Muara Baru itu terkait  adanya  penurunan muka tanah menyebabkan kawasan Muara Baru RT 20/17 Kelurahan Penjaringan, berada 1,5 meter dibawah permukaan air laut.

 “Oleh karenanya, tanggul sepanjang 100 meter di tepi pantai akan ditinggikan menjadi 4,5 meter dengan lebar 10 meter. Sedangkan terhadap warga yang berdiam di sekitar tanggul, rencananya akan direlokasi,” terang Heru. 

Heru juga menjelaskan, dari pendataan awal yang dilakukan, sebanyak 536 KK di lingkungan RW 17 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan terdampak dan akan direlokasi. Rencananya, mereka akan direlokasi ke Rusunawa yang akan dibangun disekitar pemukiman mereka saat ini.
"Menteri tadi sudah menyampaikan beberapa konsep sebagai penanganan banjir di Jakarta. Diantaranya mereka akan melakukan reklamasi, normalisasi Waduk Pluit, membuat Giant Sea Wall dan rusunawa," ujarnya.

Lebih jauh Heru menambahkan, pengentasan persolan banjir di Jakarta tidak akan selesai selama slum (pemukiman kumuh) seperti di Muara Baru tidak dibenahi. Sedangkan untuk menyelesaikan persolan slum dibutuhkan campur tangan pemerintah pusat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar