Jumat, 25 April 2014

Dua Alternatif Solusi SMKN 33 Jakarta



Gedung SMKN 33 Jakarta saat ini
Jakarta-Permintaan pihak SMKN 33 yang terletak di kawasan komplek Gading Mas Timur, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara ( Jakut ) yang meminta untuk dipindahkan lokasi sekolahnya karena fasilitas yang tidak mendukung seperti langganan banjir dan kurangnya ruang kelas untuk menampung siswa-siswi yang bersekolah di tempat tersebut.

Dalam hal ini, Kepala Suku Dinas Pendidikan ( Kasudin ) Dikmen Jakut menuturkan, pihaknya bersama Pemerintah Kota ( Pemkot ) sedang mempelajari terlebih dahulu tentang relokasi tersebut. 

Sampai saat ini, masih kata dia, ada dua alternatif. Pertama, jajaran sekolah aktif mencari lahan kosong di kawasan Kelapa Gading dan menginformasikan ke tingkat kelurahan atau kecamatan dan baru akan dikoordinasikan dengan walikota Jakarta Utara. Kedua, menggunakan tanah yang dimiliki dinas pekerjaan umum DKI Jakarta yang lokasinya di Pegangsaan Dua yang akan dibangun apartemen oleh pengembang.

“Jadi nanti pengembang kami wajibkan untuk membangun sekolah sebagai kompensasi pemerintah sudah memberi izin membangun apartemen,” jelas Mustafa, seusai pertemuan para guru baik dari tingkat SD hingga swasta baik negeri maupun swasta, di Balai Yos Sudarso, Komplek Kantor Walikota Jakut, Sabtu (25/04/2014). 

“Nanti lokasi pindah akan tetap di Jakarta Utara, dan untuk lokasi yang baru akan kami usahakan dengan luas 5.600 meter persegi,” ujar Mustafa.

Sekedar mengingatkan ingatan Anda, SMKN 33 yang berdiri di tanah seluas 2.000 meter persegi tersebut terdiri dari 18 ruang kelas. Beberapa ruangan kelasnya digunakan untuk ruang praktik siswa seperti ruang hotel, ruang restoran dengan sistem sekat, sehingga kapasitas sekolah untuk menampung murid lebih banyak lagi sangat terbatas.

Wakil Kepala Bidang Manajemen Mutu Sekolah SMKN 33 Jakarta Utara, Richard Maghani, mengatakan mereka sudah mengusulkan kepada pemerintah untuk memindahkan sekolah ke tempat yang lebih layak dan representatif.
“Kami harap bisa mengembangkan sekolah ini dengan luas 5.000 meter persegi, jadi kami bisa menambah faslitas olah raga, dan ruang praktek siswa,” ujar Richard.
Richard mengaku apabila permukiman Kelapa Gading dilanda banjir maka SMKN 33 juga ikut banjir. “Tahun 2014 ini banjir di sekolah ini semata kaki, tapi jalan menuju sekolah bisa mencapai satu setengah meter,” jelas Richard.
Richard mengaku di sekolah yang sudah berdiri sejak tahun 1998 ini juga memfasilitasi siswa-siswi di tingkat akhir untuk praktik di Luar Negeri serta mengadakan job fair dan kerja sama dengan perhotelan dan pariwisata.
SMKN 33 memiliki empat jurusan utama yakni Jasa Boga, Akomodasi Perhotelan, Busana Butik, dan Usaha Perjanalanan Wisata.
“Untuk Perhotelan dan Boga merupakan jurusan dengan tingkat penyerapan ke dunia kerja yang paling tinggi,” jelas Richard.
Dalam diskusi antara kepala sekolah dan staff SMK 33 dengan walikota Jakarta Utara Heru Budi Hartono, pada Kamis (24/04/2014) lalu mendapatkan solusi akan diusahakan untuk direlokasi.
“Dari APBD Pemrov DKI Jakarta yang daya serapnya masih kurang, nanti bisa kami alokasikan untuk membeli lahan dan membangun SMK 33 yang baru,” ujar Heru.
 Berkiatan dengan adanya alokasi dari dana APBD Pemprov DKI Jakarta, Kepala Dinas ( ladis ) Pendidikan DKI Jakarta, Lastro Marbun belum mengetahui hal itu.
“Saya belum tahu mas, ada alokasi dana itu. Nanti, saya coba tanyakan kepada Bapak Walikota Jakut,” kata Lastro, saat di temui di Kantor Walikota Jakut, Sabtu ( 25/04/2014 ).      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar