Gedung SMKN 33 Jakarta saat ini |
Jakarta-Permintaan pihak SMKN 33 yang terletak di kawasan
komplek Gading Mas Timur, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara ( Jakut ) yang
meminta untuk dipindahkan lokasi sekolahnya karena fasilitas yang tidak
mendukung seperti langganan banjir dan kurangnya ruang kelas untuk menampung
siswa-siswi yang bersekolah di tempat tersebut.
Dalam hal ini, Kepala Suku Dinas Pendidikan ( Kasudin
) Dikmen Jakut menuturkan, pihaknya bersama Pemerintah Kota ( Pemkot ) sedang
mempelajari terlebih dahulu tentang relokasi tersebut.
Sampai saat ini, masih kata dia, ada dua alternatif. Pertama, jajaran sekolah
aktif mencari lahan kosong di kawasan Kelapa Gading dan menginformasikan ke
tingkat kelurahan atau kecamatan dan baru akan dikoordinasikan dengan walikota
Jakarta Utara. Kedua, menggunakan tanah yang dimiliki dinas pekerjaan
umum DKI Jakarta yang lokasinya di Pegangsaan Dua yang akan dibangun apartemen
oleh pengembang.
“Jadi nanti pengembang kami wajibkan untuk
membangun sekolah sebagai kompensasi pemerintah sudah memberi izin membangun
apartemen,” jelas Mustafa, seusai pertemuan para guru baik dari tingkat SD
hingga swasta baik negeri maupun swasta, di Balai Yos Sudarso, Komplek Kantor
Walikota Jakut, Sabtu (25/04/2014).
“Nanti lokasi pindah akan tetap di Jakarta Utara,
dan untuk lokasi yang baru akan kami usahakan dengan luas 5.600 meter persegi,”
ujar Mustafa.
Sekedar mengingatkan ingatan Anda, SMKN 33 yang
berdiri di tanah seluas 2.000 meter persegi tersebut terdiri dari 18 ruang
kelas. Beberapa ruangan kelasnya digunakan untuk ruang praktik siswa seperti
ruang hotel, ruang restoran dengan sistem sekat, sehingga kapasitas sekolah
untuk menampung murid lebih banyak lagi sangat terbatas.
Wakil Kepala Bidang Manajemen Mutu Sekolah SMKN
33 Jakarta Utara, Richard Maghani, mengatakan mereka sudah mengusulkan kepada
pemerintah untuk memindahkan sekolah ke tempat yang lebih layak dan
representatif.
“Kami harap bisa mengembangkan sekolah ini dengan
luas 5.000 meter persegi, jadi kami bisa menambah faslitas olah raga, dan ruang
praktek siswa,” ujar Richard.
Richard mengaku apabila permukiman Kelapa Gading
dilanda banjir maka SMKN 33 juga ikut banjir. “Tahun 2014 ini banjir di sekolah
ini semata kaki, tapi jalan menuju sekolah bisa mencapai satu setengah meter,”
jelas Richard.
Richard mengaku di sekolah yang sudah berdiri
sejak tahun 1998 ini juga memfasilitasi siswa-siswi di tingkat akhir untuk
praktik di Luar Negeri serta mengadakan job fair dan kerja sama dengan
perhotelan dan pariwisata.
SMKN 33 memiliki empat jurusan utama yakni Jasa
Boga, Akomodasi Perhotelan, Busana Butik, dan Usaha Perjanalanan Wisata.
“Untuk Perhotelan dan Boga merupakan jurusan
dengan tingkat penyerapan ke dunia kerja yang paling tinggi,” jelas Richard.
Dalam diskusi antara kepala sekolah dan staff SMK
33 dengan walikota Jakarta Utara Heru Budi Hartono, pada Kamis (24/04/2014)
lalu mendapatkan solusi akan diusahakan untuk direlokasi.
“Dari APBD Pemrov DKI Jakarta yang daya serapnya
masih kurang, nanti bisa kami alokasikan untuk membeli lahan dan membangun SMK
33 yang baru,” ujar Heru.
Berkiatan
dengan adanya alokasi dari dana APBD Pemprov DKI Jakarta, Kepala Dinas ( ladis
) Pendidikan DKI Jakarta, Lastro Marbun belum mengetahui hal itu.
“Saya belum tahu mas, ada alokasi dana itu. Nanti,
saya coba tanyakan kepada Bapak Walikota Jakut,” kata Lastro, saat di temui di
Kantor Walikota Jakut, Sabtu ( 25/04/2014 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar