Eceng gondok di Kali Lagoa Kanal, Koja, Jakut |
Jakarta-Pemerintah Kota ( Pemkot ) Jakarta
Utara ( Jakut ) terus berupaya menangani masalah eceng gondok. Tidak
tanggung-tanggung, kali ini mesin penghancur eceng gondok seharga Rp 2 milyar
akan didatangkan untuk memastikan seluruh waduk dan saluran air di Jakarta
Utara bebas dari tumbuhan gulma. Rencananya awal Juni satu unit mesin sudah
tiba.
Melihat kondisi waduk dan saluran air
saat ini, pengadaan mesin penghancur eceng gondok memang perlu. Apalagi
pertumbuhan eceng gondok lebih cepat dari tumbuhan air lainnya. Belum lagi
kebutuhan fasilitas penampungan air. Keberadaan eceng gondok sedikit banyak
mempengaruhi daya tampung waduk. Karena itu, Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi
Hartono meminta Pemprov DKI membeli mesin tersebut.
Heru mengungkapkan, pihaknya sudah
berbicara dengan perusahaan swasta berkaitan dengan pengadaan mesin penghancur
eceng gondok. Menurut dia perusahaan tersebut sudah bersedia mendatangkan
contoh mesin penghancur eceng gondok dari Tiongkok. Rencana mulai Juni 2014,
beberapa waduk di utara Jakarta Utara sudah bisa merasakan service mesin
tersebut.
”Kalau dibilang mau beli nanti saya
salah. Ini (mesin penghancur eceng gondok) hanya contoh saja,” ungkap Heru,
saat ditemui seusai pembukaan MTQ tingkat Kota Jakut, di Halaman Masjid
Babussalam, Kompleks Kantor Walikota Jakut, Rabu (23/04/2014).
Apabila terbukti efektif dan cocok
digunakan di Jakarta, Heru mengatakan, dirinya akan meminta langsung kepada
Dinas Kebersihan DKI dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI membeli mesin tersebut.
Menurut dia, Jakarta Utara minimal harus memiliki lima unit mesin. Dengan begitu,
pemkot tidak perlu repot-repot mengerahkan petugas keberishan untuk mengangkut
eceng gondok secara manual.
”Sekarang sudah 2014 masih manual.
Nanti 2015 sudah harus pakai alat canggih,” ucap dia.
Agar lebih efektif, Heru meminta Suku
Dinas (Sudin) Kebersihan Jakarta Utara menempatkan truk pengangkut sampah di
sekitar waduk dan saluran air. Tujuannya untuk memudahkan proses pengangkutan
eceng gondok. Dengan begitu, setiap hari waduk dan saluran air bebas dari eceng
gondok
Sementara itu, Sekretaris Kota
Jakarta Utara Junaedi menjelaskan, mesin penghancur eceng gondok sudah
digunakan di negara-negara asia lainnya. Karena itu, Jakarta harus memiliki
mesin tersebut. Sebab, sudah terbukti persoalan eceng gondok di Jakarta tidak
mampu diselesaikan dengan cara lama. Karena itu, alat-alat modern harus
digunakan.
”Vietnam saja sudah pakai. Kita juga
harus pakai,” ungkap dia.
Ditambahkan mantan Camat Cilincing Jakut itu, sebagai salah satu wilayah yang paling sibuk dengan masalah eceng gondok ingin
menjadi contoh untuk wilayah lain. Karena itu, seandainya Pemprov DKI tidak bersedia
membelikan mesin penghancur eceng gondok, pihaknya akan meminta bantuan swasta
untuk membelikan alat tersebut. Menurut dia, petugas di lapangan sudah sangat
memerlukan alat tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar