Abdul Muin |
"Permasalahannya untuk di grey area adalah karena belum terbentuknya RT-RW sehingga masih banyak warga yang belum memiliki kartu tanda penduduk (KTP)," kata Ketua KPUD Jakarta Utara, Abdul Muin.
Ia
menjelaskan, di Jakarta Utara terdapat 88 tempat pemungutan suara (TPS) di grey
area yang memiliki potensi ricuh, di antaranya di Muara Baru, Penjaringan,
Kapuk Muara, Pluit, Kampung Sawah, Kampung Sepatan, dan Tanah Merah.
Potensi ricuh yang muncul adalah protes warga mengenai DPT ketika sering kali warga tidak terdaftar dalam DPT. "Makanya, kebetulan kemarin sudah pemutakhiran menggunakan DPT pemilu legislatif dan DPKT (Daftar Pemilih Khusus Tambahan)," jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk memberikan masukan selama rangkaian pilpres berlangsung. Sementara itu, lanjut dia, untuk pendistribusian logistik, pihaknya masih menunggu dari KPU pusat.
Potensi ricuh yang muncul adalah protes warga mengenai DPT ketika sering kali warga tidak terdaftar dalam DPT. "Makanya, kebetulan kemarin sudah pemutakhiran menggunakan DPT pemilu legislatif dan DPKT (Daftar Pemilih Khusus Tambahan)," jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk memberikan masukan selama rangkaian pilpres berlangsung. Sementara itu, lanjut dia, untuk pendistribusian logistik, pihaknya masih menunggu dari KPU pusat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar