Minggu, 13 Juli 2014

Bertambah Titik Genangan di Jakarta Utara


Jakarta-Dampak penurunan permukaan tanah antara 15 hingga 20 centimeter pertahun di Jakarta Utara serta belum optimalnay sisten draenase, hingga saat ini masih menjadi persoalan bagi pengelolaan sistem tata air. Akibatnya, titik genangan di wilayah tersebut yang awalnya hanya 34 titik lebih  genangan yang terjadi saat hujan deras turun, tahun ini bertambah menjadi 157 titik.

Dari data yang dimiliki Sudin PU Tata Air Jakarta Utara, genangan-genangan itu terjadi di 6 wilayah. Ketinggian air itu bervariasi antara 10-50 sentimeter. Dari 157 titik genangan itu, baru sekitar 67 diantara yang sudah ditangani pertengahan tahun ini.

Kasie Pemeliharaan Sumber Daya Air Sudin PU Tata Air Jakarta Utara, Kuryatna Atmadja, mengakui memang hingga saat ini masih ada sejumlah lokasi yang tergenangan di Jakarta Utara. Meski begitu pihaknya terus upayakan percepatan penanganan titik genangan, salah satunya  melakukan normalisasi dan perbaikan saluran di sekitar lokasi genangan.

“Selama ini kita fokus ke Koja sebagai wilayah yang terparah. Dari 37 titik, sebanyak 31 diantara sudah kita atasi,” ujarnya, Minggu (13/7).

Kuryatna menambahkan, normalisai yang paling sulit saat ini di wilayah Koja. Sebab di lokasi itu hampir sekitar 60 persen saluran mikro maupun PHB yang mengalami penyempitan akibat adanya bangunan warga. Hal itu menyebabkan pihaknya tidak dapat menggunakan alat-alat berat dalam melakukan normalisasi.

Selain melakukan normalisasi pihaknya juga menambahkan rumah pompa di Kamalmuara, Kali Karang, muara Kali Angke, Marina Ancol, dan muara Kali Sentiong, Sunter.

 “Kami berharap dengan penambahan rumah pompa itu  akan membantu mengentaskan genangan di wilayah,”tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar