Jumat, 04 Juli 2014

Tanah di Jakut Turun 14 Cm Pertahun



Peninggian Jalan Yos Sudarso
Jakarta-Untuk mengatasi penurunan permukaan tanah di wilayah Jakarta Utara, membuat Pemkot Jakarta Utara melakukan berbagai upaya. Salah satunya, saat ini yang dilakukan dengan menargetkan program zero deep well.
Program yang rencanannya akan dilakukan mulai tahun 2015 diharapkan mampu mengatasi penurusan permukaan tanah. Rencana ini dilakukan karena saat ini hampir 75 persen wilayah Jakarta Utara dibawah permukaan air laut sehingga jika tidak segera dilaksanakan akan berdampak buruk dan akan menjadi langganan banjir.

Bahkan saat ini Pemkot Jakarta Utara sudah mengambil sikap tegas dengan menyurati perusahaan air minum di wilayah Jakarta Utara seperti PDAM Jaya, Aetra dan Palyja untuk menerapkan program zero deep well. Selain itu juga memerintahkan seluruh instansi pemerintah, perusahaan swasta dan warga agar tidak menggunakan air tanah lagi dalam upaya pemenuhan kebutuhan air.

“Saya optimis program zero deep well bisa terlaksana. Sebab saat ini masih banyak masyarakat yang menggunakan air tanah yang secara terus menerus. Ini tentu menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah mulai sekitar 7,5 cm sampai 14 cm pertahunnya dan itu sangat miris sekali,” ungkap Junaedi, Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara,  dihadapan Dirut PDAM PAM Jaya terkait di Ruang VIP, Kantor Walikota Jakarta Utara.

Sekko menjelaskan targetkan, tahun 2015 mendatang program zero deep well mau tidak mau dan harus bisa berjalan. Untuk itu pihaknya meminta dukungan dari perusahaan air minum untuk menerapkan program tersebut sangat diharapkan. Pihaknya juga akan bersinergi dan bersama-sama mencari solusi dalam mengatasi pemenuhan kebutuhan air bersih tanpa penggunaan air tanah.

Direktur Utama Perusahaan Air Minum Jakarta Raya, Sri Widayanto Kaderi mengaku pihaknya siap mendukung program ini. Menurutnya kebutuhan air bersih perorang setiap harinya diperkirakan i 140 liter. Meski begitu saat ini pihaknya baru bisa melayani sekitar 60% yang dibantu dengan kios air dan 40 sumur legal.

“Meski begitu, kami akan tetap mendukung program pemerintah, karena di Jakarta Utara kita bermitra dengan Aetra dan Palyja untuk mensuplai penyaluran air bersih ke masyarakat. Kita harapkan pelaksanaan program zero deep well bisa berlangsung secara bertahap,” tutur Sri Widayanto Kaderi.

Dia juga menjelaskan bentuk dukungan yang diharapkan perusahaan air minum kepada Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara mengenai tahapan konversi air bawah tanah ke air perpipaan berdasarkan batasan wilayah administrasi per kecamatan diantaranya pengadaan lahan bagi pembangunan elevated reservoir.
Selain itu juga koordinasi dengan instansi terkait guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang berpenghasilan rendah, perizinan bagi pembangunan reservoir Muara Karang maupun elevated reservoir dan perijinan pemasangan perpipaan dengam menggunakan teknologi yang efisien dan efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar