Gubernur DKI di Waduk Marunda, baru-baru ini |
Jakarta-Guna pembebasan lahan pembangunan waduk di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara,
Pemkot Jakarta Utara membutuhkan dana Rp 200 miliar. Sebab, selama ini
pembangunan itu masih terkendala lantaran lahan milik warga di Kampung
Rawa Kuning, RW 02 , Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara belum
dibebaskannya.
Maka dari itu untuk menuntaskannya pembangunan ini, dibutuhkan anggaran
sebesar Rp 200 miliar. Sedangkan dari ABPD tahun 2014, baru disiapkan baru
sejumlah Rp 15 miliar.
Data yang dimiliki tim P2T Kota Jakarta Utara, Waduk Marunda
direncanakan seluas 56 hektar. Namun, sampai ini baru ada seluas 36
hektar yang sudah dibebaskan pada awal 2014.
Sisanya 20 hektar , diantaranya milik Dewi J, Hadi S dan Kasmo baru
dilakukan inventarisasi dalam waktu dekat untuk dibebaskan. Diharapkan dengan
selesainya pembebasan itu waduk dapat digunakan sebagai tempat penampungan air
akan cepat terselesaikan.
Sekretaris Kota Jakarta Utara, Junaedi, mengatakan jika memang anggaran yang
dibutuhkan ada, pihaknya akan segera melakukan inventarisasi ulang. Sebab dari
hasil inventarisasi tahun 2009-2010, di wilayah RW 02, Kampung Rawa Kuning,
Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara tercatat 176 bangunan.
Terdiri dari
60 bangunan permanen, 3 bangunan semi permanen dan 111 bangunan bangunan
darurat. Jumlah ini tersebar di RT 01, 03, 09, 010, 011, 012, dan 013 di RW 02
Kelurahan Marunda.
“Meski begitu saat ini kami masih terus melakukan sosialisasi dengan warga.
Kalau dana sudah turun, kita akan langsung minta pendataan oleh Kantor
Pertanahan Jakarta Utara lalu melakukan proses pembebasan. Mudah-mudahan proses
ini akan cepat sehingga pembangunan akan segera dilakukan lagi,” ujarnya.
Dalam pembebasan lahan ini kata Junaedi, setidaknya dibutuhkan
anggaran sebesar Rp 200 Milliar. Hitungan ini sesuai dengan Nilai Jual
Obyek Pajak Tanah (NJOP) yang naik pada tahun 2014 sebesar Rp 1.032.000 per
meter persegi. Besaran ini meningkat lebih dari 30% dari tahun 2009 sebesar Rp
700.000 per meter persegi.
“Kalau bisa, akan secepatnya dilakukan, karena kami khawatir anggaran
bisa membengkak lagi, karena NJOP dan harga bangunan kan setiap tahun pasti ada
penyesuaian,” ujar Junaedi sambil berharap agar tahun ini seluruh pembebasan
akan selesai dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar