Jakarta-Sebagai
sebuah tradisi saat arus balik Lebaran, Jakarta kedatangan pendatang baru yang ikut
dalam rombongan arus balik pemudik. Alasan pendatang ingin ke Jakarta tak
terkecuali Jakarta Utara tentu saja ingin merubah nasib.
Seperti
yang diungkapkan oleh Rojali (20), salah seorang pendatang yang baru saja tiba di
Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara dari kampung halamannya di Pemalang, Jawa
Tengah.
Sebelum
menuju rumah salah satu saudaranya di daerah Sukapura, Cilincing, Jakarta
Utara, Rojali memustuskan untuk beristirahat sejenak.
“Perjalanannya
lama dan lumayan jauh,”kata Rojali, Kamis (07/08/2014).
Berbekal
potongan pakian, identitas, sedikit uang untuk ongkos angkutan, serta selembar
ijazah SMA beserta foto kopinya, Rojali menyakini bakal meraih kesuksesan
diibukota.
“Jakarta
Utara gudangnya pekerjaan . Kalau sudah di kota, pekerjaan mah ada aja nanti juga,’ujarnya.
Rojali
hanya menyandang sebuah tas punggung yang menjadi tempat perbekalannya mencari
kerja di Jakarta Utara atau di wilayah Jakarta. Dalam beberapa hari mendatang,
dia mengaku akan tinggal di rumah saudaranya di Sukapura.
Rojali
berencana melamar pekerjaan di sebuah salon di daerah Cilincing. Dia mendapatkan
infornmasi lowongan pekerjaan di salon dari saudaranya. Persyaratannya tidak
berat, terutama terkait jenjang pendidikan seperi dirinya.
“Kalau
dikampung cuma jaga warung milik orang
tua rasanya bosan juga lama-lama. Apalagi masih masih numpang sama orangtua.
Makanya pas ditawarin saudara kerja di
Jakarta saya langsung mau,”ucap dia.
Dia
pun menyadari mencari pekerjaan di Jakarta susa. Oleh karenanya, dia pun sudah
mengasah dirinya dengan pendidikan keterampilan dan keahlian.
“Saya
sangat berharap dengan bekerja di Jakarta Utara bisa merubah nasibnya.Saya akan
menetap di Jakarta dan akan tinggal di kos dekat dengan tempat kerjanya nanti,”tutup
dia sambil berlalu menuju angkutan Metro Mini T 41 jurusan Sukapura-Pulo Gadung.
Terkait
arus urbanisasi dengan ditandai dengan banyak wajah-wajah baru, Lurah Sukapura,
Muhammad Andri dan Lurah Pademangan Barat, Roni Jarpiko menuturkan, ia telah meminta
agar ketua RT dan RW di kelurahan tersebut lebih sigap dan aktif mengimbau para
pendatang baru untuk melaporkan diri ke RT setempat.
Pelaporan
tersebut melingkupi tujuan mereka datang ke Jakarta: apakah untuk sekolah atau
bekerja, di mana mereka akan menetap, dan apakah sementara atau permanen.
Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta pada perinsipnya tidak menutup diri bagi siapa pun termasuk
pendatang baru yang ingin mencari perutungan.
Namun,
kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama ( Ahok ), para pedatang
harus punya keterampilan khusus.
Para
pendatang dilarang keras membangun lapak-lapak liar untuk berjualan dan rumah
petak untuk tempat tinggal.
Selama
ini, kata Ahok, Jakarta terlihat kumuh karena banyaknya bangunan liar di
pinggir rel kereta api, pinggir sungai, kolong jalan tol layang, dan lainnya.
“Orang
mengadu nasib di Jakarta juga boleh. Tapi, harus tinggal sama saudara atau
teman-teman kamu di Jakarta, kalau kamu berhasil, kita izinkan tinggal di
Jakarta, kalau enggak berhasil ya mesti pulang kampung,”kata dia, belum lama
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar