Kamis, 07 Agustus 2014

Siapa Suruh Datang ke Jakarta

Jakarta-Sebagai sebuah tradisi saat arus balik Lebaran, Jakarta kedatangan pendatang baru yang ikut dalam rombongan arus balik pemudik. Alasan pendatang ingin ke Jakarta tak terkecuali Jakarta Utara tentu saja ingin merubah nasib.

Seperti yang diungkapkan oleh Rojali (20), salah seorang pendatang yang baru saja tiba di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara dari kampung halamannya di Pemalang, Jawa Tengah.

Sebelum menuju rumah salah satu saudaranya di daerah Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, Rojali memustuskan untuk beristirahat sejenak.

“Perjalanannya lama dan lumayan jauh,”kata Rojali, Kamis (07/08/2014).

Berbekal potongan pakian, identitas, sedikit uang untuk ongkos angkutan, serta selembar ijazah SMA beserta foto kopinya, Rojali menyakini bakal meraih kesuksesan diibukota.

“Jakarta Utara gudangnya pekerjaan . Kalau sudah di kota, pekerjaan mah ada aja  nanti juga,’ujarnya.

Rojali hanya menyandang sebuah tas punggung yang menjadi tempat perbekalannya mencari kerja di Jakarta Utara atau di wilayah Jakarta. Dalam beberapa hari mendatang, dia mengaku akan tinggal di rumah saudaranya di Sukapura.

Rojali berencana melamar pekerjaan di sebuah salon di daerah Cilincing. Dia mendapatkan infornmasi lowongan pekerjaan di salon dari saudaranya. Persyaratannya tidak berat, terutama terkait jenjang pendidikan seperi dirinya.

“Kalau dikampung cuma jaga  warung milik orang tua rasanya bosan juga lama-lama. Apalagi masih masih numpang sama orangtua. Makanya pas ditawarin saudara  kerja di Jakarta saya langsung mau,”ucap dia.

Dia pun menyadari mencari pekerjaan di Jakarta susa. Oleh karenanya, dia pun sudah mengasah dirinya dengan pendidikan keterampilan dan keahlian.

“Saya sangat berharap dengan bekerja di Jakarta Utara bisa merubah nasibnya.Saya akan menetap di Jakarta dan akan tinggal di kos dekat dengan tempat kerjanya nanti,”tutup dia sambil berlalu menuju angkutan Metro Mini T 41 jurusan Sukapura-Pulo Gadung.

Terkait arus urbanisasi dengan ditandai dengan banyak wajah-wajah baru, Lurah Sukapura, Muhammad Andri dan Lurah Pademangan Barat, Roni Jarpiko menuturkan, ia telah meminta agar ketua RT dan RW di kelurahan tersebut lebih sigap dan aktif mengimbau para pendatang baru untuk melaporkan diri ke RT setempat.

Pelaporan tersebut melingkupi tujuan mereka datang ke Jakarta: apakah untuk sekolah atau bekerja, di mana mereka akan menetap, dan apakah sementara atau permanen.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada perinsipnya tidak menutup diri bagi siapa pun termasuk pendatang baru yang ingin mencari perutungan.

Namun, kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama ( Ahok ), para pedatang harus punya keterampilan khusus.

Para pendatang dilarang keras membangun lapak-lapak liar untuk berjualan dan rumah petak untuk tempat tinggal.
Selama ini, kata Ahok, Jakarta terlihat kumuh karena banyaknya bangunan liar di pinggir rel kereta api, pinggir sungai, kolong jalan tol layang, dan lainnya.

“Orang mengadu nasib di Jakarta juga boleh. Tapi, harus tinggal sama saudara atau teman-teman kamu di Jakarta, kalau kamu berhasil, kita izinkan tinggal di Jakarta, kalau enggak berhasil ya mesti pulang kampung,”kata dia, belum lama ini.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar