Monang Ritonga |
Jakarta-Untuk menanggapi keluhan warga Jakarta Utara berkaitan
dengan jalan rusak. Suku Dinas ( Sudin ) PU Jalan dan Jembatan Jakarta Utara
telah mempunyai tim reaksi cepat baik yang ada di tingkat kecamatan maupun
sudin.
Kepala Sudin PU Jalan dan Jembatan Jakarta Utara, Monang
Ritonga, menuturkan saat ini telah melakukan pendataan yang dilaksanakan oleh
ti reaksi cepat tersebut untuk mendata jalan-jalan rusak dan telah siap
memperbaiki jalan rusak di wilayah Jakarta Utara.
"Di tingkat kecamatan satu tim terdiri dari 6 orang, dan di tingkat sudin satu tim terdiri 12 orang," kata Monang.
Selain menyiapkan tim reaksi cepat, dia menambahkan, pihak Dinas PU DKI dan lima suku dinas di DKI Jakarta juga telah mempunyai twitter, twiter itu dapat dimanfaatkan warga untuk menyampikan laporan jalan rusak yang ditemukan maupun yang dikeluhkan.
Paling lama 3X24 jam keluhan warga tetang jalan rusak kami tanggapi, dengan melihat langsung kelapangan dan segera melakukan tindakan dengan cepat untuk menutup jalan rusak. Seperti dengan langkah awal, yakni dengan makadam.
“Pengerjaan perbaikan hotmix, aspal, maupun dengan cara cor beton, dapat dilakukan jika musim penghujan sudah lewat. Mengingat, jika dipasakan dilakukan pengaspalan jalan seperti contohnya, maka pengerjaan perbaikan jalan tidak akan optimal,” ungkap dia.
"Di tingkat kecamatan satu tim terdiri dari 6 orang, dan di tingkat sudin satu tim terdiri 12 orang," kata Monang.
Selain menyiapkan tim reaksi cepat, dia menambahkan, pihak Dinas PU DKI dan lima suku dinas di DKI Jakarta juga telah mempunyai twitter, twiter itu dapat dimanfaatkan warga untuk menyampikan laporan jalan rusak yang ditemukan maupun yang dikeluhkan.
Paling lama 3X24 jam keluhan warga tetang jalan rusak kami tanggapi, dengan melihat langsung kelapangan dan segera melakukan tindakan dengan cepat untuk menutup jalan rusak. Seperti dengan langkah awal, yakni dengan makadam.
“Pengerjaan perbaikan hotmix, aspal, maupun dengan cara cor beton, dapat dilakukan jika musim penghujan sudah lewat. Mengingat, jika dipasakan dilakukan pengaspalan jalan seperti contohnya, maka pengerjaan perbaikan jalan tidak akan optimal,” ungkap dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar